Video

Realitas Pahit Globalisasi di Indonesia: Refleksi dari 'The New Rulers of the World'

25 Maret 2025   20:12 Diperbarui: 25 Maret 2025   20:12 78 0 0


Film: The New Rules of the World by John Pilger, subtitle Indonesia

Film dokumenter "The New Rulers of the World" karya John Pilger mengangkat isu yang sangat penting mengenai dampak kekuatan ekonomi global terhadap negara-negara berkembang, yang berfokus khusus pada Indonesia. Dalam film ini, Pilger menggali bagaimana perusahaan-perusahaan multinasional dan negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, telah memengaruhi kebijakan ekonomi dan sosial di Indonesia sejak tahun 1967. 

Film ini membahas dampak globalisasi, terutama di Indonesia, di mana kesenjangan antara kaya dan miskin semakin melebar. Meskipun globalisasi dijanjikan akan mengurangi kemiskinan, kenyataannya adalah sebaliknya. Sebuah kelompok kecil individu kaya kini memiliki lebih banyak kekayaan dibandingkan sebagian besar populasi Afrika. Di Indonesia, banyak pekerja yang terjebak dalam kondisi kerja yang sangat buruk di pabrik-pabrik yang memproduksi barang-barang merek terkenal dengan upah yang sangat rendah, sering kali di bawah standar hidup yang layak. Film ini juga mengungkap sejarah kelam di balik kebangkitan ekonomi Indonesia di bawah rezim Suharto, yang didukung oleh Amerika Serikat dan Inggris. Suharto berkuasa setelah melakukan pembunuhan massal terhadap lebih dari satu juta orang yang dianggap sebagai ancaman, dan setelah itu, ekonomi Indonesia dibuka untuk investasi asing. Meskipun ada klaim bahwa globalisasi membawa kemajuan, banyak orang Indonesia yang masih hidup dalam kemiskinan ekstrem. 

Salah satu poin penting dalam film ini adalah bagaimana kebijakan yang diambil oleh lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia dan IMF sering kali lebih mengutamakan kepentingan investor asing daripada kesejahteraan masyarakat lokal. Akibatnya, rakyat Indonesia, yang seharusnya mendapatkan manfaat dari kekayaan sumber daya alam mereka, justru terjebak dalam kemiskinan dan ketidakadilan. Ini mengingatkan kita bahwa di balik angka-angka pertumbuhan ekonomi yang sering dipamerkan, ada banyak orang yang masih menghadapi kenyataan pahit. Refleksi ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana ketidakadilan sosial dan ekonomi masih menjadi masalah besar di banyak negara. Meskipun Indonesia telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir, kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin semakin lebar. Banyak orang masih hidup di bawah garis kemiskinan, sementara segelintir orang menikmati kekayaan yang melimpah. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak selalu berarti peningkatan kesejahteraan bagi semua orang.

Di sekitar kita, banyak kejadian yang mencerminkan isu-isu yang diangkat dalam film ini. Misalnya, dalam beberapa tahun terakhir, inflasi yang tinggi telah menyebabkan lonjakan harga barang kebutuhan pokok, transportasi, dan layanan dasar lainnya. Banyak pekerja merasa terjepit oleh kondisi ini, di mana upah yang mereka terima tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnya, harga beras, bahan bakar, dan sewa rumah terus meningkat, sementara upah minimum tidak mengalami penyesuaian yang signifikan. Hal ini menciptakan ketidakpuasan yang meluas di kalangan buruh. Sehingga muncullah berbagai protes dan gerakan sosial yang menyerukan keadilan sosial dan lingkungan. Salah satu contohnya adalah protes buruh yang terjadi di berbagai kota, di mana ribuan pekerja berkumpul untuk menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja. Mereka merasa bahwa upah yang mereka terima tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama di tengah kenaikan harga barang.

Melalui film ini, John Pilger mengajak kita untuk melihat permasalahan sulit yang dihadapi banyak orang di negara-negara berkembang dan mendorong kita untuk bertindak. Penting bagi kita untuk menyadari dampak dari kebijakan global dan peran kita sebagai masyarakat dalam menciptakan perubahan. Film ini mengingatkan kita bahwa kita semua memiliki tanggung jawab untuk memperjuangkan keadilan sosial dan ekonomi, bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk generasi mendatang.