Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Keterangan: video direkam pada Senin pagi (pukul 06.10 Wita), 10 Februari 2025
Saat ini di Provinsi Bali, NTB, dan NTT sedang dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat. Tak hanya itu, hujan lebat tesebut disertai dengan angin kencang dan kilat.
Berkaitan dengan cuaca ekstrem ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini akan dampak yang bisa terjadi.
Apalagi BMKG telah memantau, adanya bibit siklon tropis 96S di selatan NTT. Bahkan pihak Stasiun Meteorologi Kelas II Eltari Kupang juga mengeluarkan peringatan dini 3 harian, berlaku dari Sabtu (8 Februari)-Senin (10 Februari 2025).
Kepala Stasiun, Sti Nenot'ek juga meminta masyarakat untuk waspada. Sebab tak hanya hujan deras disertai dengan angin kencang.
Dampak ikutan dari cuaca ekstrem ini bisa terjadi hidrometeorologi. Terjadi banjir, tanah longsor, pohon tumbang, jalan raya rusak, dan infrastruktur lain pun bisa rusak akibat fenomena alam ini.
Berkaitan dengan cuaca ekstrem, warga perlu waspada agar terhindari dari kemungkinan bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Meskipun demikian, warga juga tidak perlu cemas berlebihan. Tetap melakukan aktivitas harian namun meningkatkan kewaspadaan dimana saja.
Di rumah, sebaiknya menyimpan dokumen dan benda penting lain di tempat yang aman dan mudah dijangkau jika sewktu-waktu ada kondisi darurat di rumah.
Guna mengurangi banjir di rumah, maka saluran got dan benda-benda penghalang di rumah perlu dibersihkan sehingga air tidak tergenang di sekitar rumah.
Dalam jangka panjang, perlu membuat rumah di daerah yang tidak rawan banjir dan longsor. Selain itu, menanam pohon di rumah sehingga membantu menjaga tanah dari longsor.
