Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Dengan demikian, Lemna membantu menjaga kualitas air tetap baik tanpa perlu banyak penggunaan bahan kimia.
Manfaat ekologis lainnya dari Lemna adalah kemampuannya menyerap logam berat dan polutan dari air limbah.
Beberapa studi menunjukkan bahwa Lemna efektif dalam bioremediasi, yakni membersihkan limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian.
Dengan menanam Lemna di kolam atau limbah cair, lingkungan perairan bisa kembali lebih bersih dan sehat secara alami.
Untuk menanam Lemna sp di kolam, langkah pertama adalah memilih lokasi kolam yang mendapat sinar matahari cukup, minimal 4-6 jam per hari.
Kolam bisa berupa kolam tanah, kolam semen, atau kolam terpal. Pastikan air tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau klorin, karena Lemna sangat sensitif terhadap kondisi air yang tercemar.
Selanjutnya, siapkan air kolam dengan kedalaman sekitar 10–30 cm. Lemna tidak membutuhkan substrat tanah untuk tumbuh karena mereka mengapung.
Air kolam bisa diberi pupuk organik seperti kotoran ayam fermentasi atau air rendaman kompos cair agar mempercepat pertumbuhan Lemna.
Namun, perhatikan dosisnya agar tidak terlalu pekat dan mencemari kolam.
Bibit Lemna bisa didapatkan dari petani lokal atau toko pertanian khusus aquaponik. Taburkan bibit secara merata di permukaan air.
Dalam kondisi ideal, Lemna akan tumbuh dan menutupi seluruh permukaan kolam dalam waktu 7–10 hari. Pastikan sirkulasi air cukup tenang agar Lemna tidak terganggu oleh arus deras.
Perawatan Lemna cukup sederhana. Pastikan kolam bebas dari hama seperti keong dan tidak ada ikan predator yang memakan tanaman ini.