Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Petani

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Fakta Brutal di Kolam Lele: Saling Makan untuk Bertahan Hidup

13 Juli 2025   04:53 Diperbarui: 13 Juli 2025   05:10 272 14 9

Sumber: https://www.youtube.com/@gnafanu

Lele dikenal sebagai ikan yang tangguh, cepat tumbuh, dan mudah dibudidayakan kendati limglungan eksternalnya kurang mendukung.

Namun, tak banyak yang tahu bahwa lele memiliki sifat kanibal, yakni memakan sesama jenisnya, baik yang masih hidup maupun sudah mati.

Fenomena ini sering mengejutkan para peternak pemula, padahal sebenarnya perilaku ini adalah hal yang alami pada ikan predator seperti lele.

Lele makan lele memang  hal biasa

Perilaku kanibalisme pada lele biasanya terjadi saat mereka mengalami kelaparan, stres, atau kepadatan kolam yang tinggi. 

Dalam kondisi seperti itu, lele yang lebih besar bisa dengan mudah memangsa yang lebih kecil.

 Bahkan jika ada lele yang mati di dalam kolam, sisa tubuhnya akan cepat dilahap oleh lele lain.

Selain itu, ukuran yang tidak seragam dalam kolam juga menjadi pemicu utama. Lele yang lebih besar akan mendominasi dan menjadikan yang kecil sebagai “makanan cadangan”. 

Oleh karena itu, sortir ukuran lele secara rutin menjadi langkah penting untuk mencegah kanibalisme.

Faktor lain yang berkontribusi adalah kekurangan pakan. Jika pemberian pakan tidak mencukupi baik dari segi jumlah maupun kualitas, lele akan mencari alternatif makanan, dan sayangnya, sesama lele bisa menjadi pilihan.

Perilaku ini bisa merugikan jika tidak dikelola dengan baik. Peternak bisa mengalami penurunan populasi, pertumbuhan tidak merata, hingga kerugian finansial akibat lele saling memangsa. 

Oleh sebab itu, manajemen pakan, kepadatan, dan kualitas air perlu diperhatikan dalam budidaya lele.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3