Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Dalam diskusi tentang budidaya dan pemasan kangkung, Pak Lehant menyebutkan kalau 2 bedeng kangkung habis 1/4 kg benih dengan harga Rp 20.000.
Tidak ada biaya pemupukan karena ia hanya menambahkan sarasah di sekitarnya. Air pun mudah untuk diperoleh, karena lahannya terlekat di dekat sungai kecil.
Setiap bedeng bisa menghasilkan 100 ikat kangkung yang dihargai dengan Rp 2.000 per ikat. Dengan demikian, 1 bedeng kangkung bisa menghasilkan Rp 200.000, dipotong biaya sekitar Rp 50.000.
Dengan demikian, Pak Lehan mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 150.000 per bedeng.
Saat ini Ia memiliki 10 bedeng kangkung sehingga jika dikalikan maka Ia bisa mengantongi uang sebanyak Rp 1.500.000.
Pak Lehan tidak menjual hasil panennya ke Pasar Baradatu dan pasar lokal lain di sekitar. Akan tetapi tetangga dan pemborong sendiri yang datang dan membeli di lokasi.
Dengan adanya pembelian langsung di lokasi, maka pembeli bisa mendapatkan sayuran segar. Sementara petani tidak pusing lagi untuk memikirkan biaya transportasi ke pasar.
Ke depannya, Pak Lehan dan 4 petani lainnya akan mengusahakan beberapa komoditas lainnya seperti timun, cabai, terong, dan beberapa jenis sayuran lainnya dalam luas lahan hinga 1 hektar.***
Sumber Video: https://www.youtube.com/@gnafanu