Kanal #Reportase #Feature #Opini saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul dan https://www.kompasiana.com/issonkhairul4358 Kanal #Fiksi #Puisi #Cerpen saya: http://www.kompasiana.com/issonkhairul-fiction Profil Profesional saya: https://id.linkedin.com/pub/isson-khairul/6b/288/3b1 Social Media saya: https://www.facebook.com/issonkhairul, https://twitter.com/issonisson, Instagram isson_khairul Silakan kontak saya di: dailyquest.data@gmail.com
Ia lahir 07 November 1935 di Surakarta, Jawa Tengah, dan wafat pada 06 Agustus 2009 di Depok, Jawa Barat. Peringatan satu dekade WS Rendra tersebut digelar di Pusat Perfilman Usmar Ismail (PPUI), Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Di pembukaan acara, pada Rabu (06/11/2019), salah satu putri Rendra, Clara Sinta, meluncurkan buku puisi Antologi Puisi untuk Rendra: Rindu Rendra. Di antologi tersebut, dimuat sejumlah puisi karya sejumlah penyair tentang WS Rendra.
Penyair dan tokoh teater Jose Rizal Manua adalah penggagas kelahiran antologi puisi tersebut. Kita tahu, Jose Rizal adalah salah satu sosok seniman yang sudah sangat lama berada di lingkaran dekat WS Rendra.
Pada Rabu (06/11/2019) itu, Jose Rizal Manua bercerita tentang penangkapan WS Rendra oleh aparat keamanan. WS Rendra ditangkap aparat pada Senin (01/05/1978) siang di rumahnya di kawasan Pejambon, Jakarta Pusat.
"Saya ditahan, entah sampai kapan. Tenang-tenang saja," ujar WS Rendra kepada kawan-kawannya, ketika ia diangkut aparat dari Pejambon. WS Rendra ditangkap, karena sajak-sajaknya dinilai menggedor penguasa yang berkuasa saat itu.
Di Rabu (06/11/2019) tersebut, Jose Rizal Manua membacakan sajak "Surat untuk WS Rendra" yang terinspirasi dari penangkapan itu. Sejumlah penyair yang puisi mereka dihimpun dalam Antologi Puisi untuk Rendra: Rindu Rendra, juga membacakan sajak mereka malam itu.
Masih relevan kah sajak-sajak WS Rendra kini? Ini petikan "Sajak Pertemuan Mahasiswa" salah satu sajaknya:
Jakarta, 08 November 2019