Isson Khairul
Isson Khairul Jurnalis

Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.

Selanjutnya

Tutup

Video Artikel Utama

Malam Anugerah Sastra 2024, Anugerah untuk Taufiq Ismail

14 Juni 2024   22:06 Diperbarui: 18 Juni 2024   15:17 1801 11 2

"Taufiq Ismail adalah sastrawan Indonesia, yang karya puisi-nya paling banyak, dibandingkan dengan sastrawan tanah air lainnya," ungkap Jose Rizal Manua, yang mengenal Taufiq Ismail sejak tahun 1972. Ia bukan hanya mengenal Taufiq, tapi juga menjalin hubungan yang baik dengan lingkup keluarga Taufiq.

Jose Rizal Manua menyebut, Taufiq Ismail adalah sosok lengkap: penyair, sastrawan, sekaligus budayawan terkemuka Indonesia. Ia lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan, Jawa Tengah. Mengacu kepada tahun berkaryanya, Taufiq Ismail adalah tokoh sastrawan Angkatan 66.

"Beberapa tahun belakangan, saya secara intensif mendampingi Taufiq Ismail di berbagai kegiatan seni dan budaya. Stamina Taufiq dalam berkarya, luar biasa. Bahkan, di usianya kini yang menjelang 89 tahun, Taufiq masih terus berkarya," tutur Jose Rizal Manua lebih lanjut.

Salah satu reputasi Taufiq Ismail, yang agaknya tak tertandingi oleh sastrawan lain di Indonesia adalah musik. Setidaknya, ada sekitar 60 puisi karya Taufiq Ismail, yang dinyanyikan grup musik Bimbo, sebagai karya musik. Karena itulah, di Malam Anugerah Sastra dan Kebudayaan 2024 nanti, Oktavianus Masheka selaku Ketua Umum Komunitas TISI, akan menghadirkan Sam Bimbo.

"Itu jejak penting dalam perjalanan berkarya Taufiq Ismail. Bahkan, menjadi hal penting, dalam konteks karya sastra Indonesia yang kemudian diformulasikan sebagai karya musik," tutur Oktavianus Masheka, dalam pertemuan dengan Taufiq Ismail, sang istri Ati Ismail, Fadli Zon, Oktavianus Masheka, Arief Joko Wicaksono, dan Isson Khairul.

Pertemuan yang indah itu, digelar di Fadli Zon Library, di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Pertemuan pada Senin, 27 Mei 2024 tersebut, difasilitasi oleh Nissa Rengganis, selaku Pegiat Komunitas Sastra. Kita tahu, Fadli Zon adalah kemenakan sastrawan Taufiq Ismail, yang sudah sejak lama memiliki perhatian besar terhadap sastra dan budaya.

Selain itu, juga akan tampil Ian Antono dan Achmad Albar, yang antara lain, menyanyikan "Panggung Sandiwara" karya Taufiq Ismail. Di kesempatan itu, Fadli Zon mengusulkan agar ditampilkan Mulan Jameela, untuk menyanyikan "Ketika Tangan dan Kaki Bicara" karya Taufiq Ismail. Puisi itu awalnya dinyanyikan Chrisye, yang wafat tahun 2007.

Secara keseluruhan, Moktavianus Masheka menjelaskan, gelaran rangkaian acara tersebut didukung penuh oleh kolaborasi Dinas Kebudayaan (Disbud) DKI Jakarta, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, dan Komunitas Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI).

Jakarta, 14 Juni 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2