Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Realitas itulah yang diterobos oleh Liga Jakarta U-17. "Belum pernah ada kompetisi sejenis Liga Jakarta U-17 di Indonesia. Liga ini dilangsungkan dengan kompetisi penuh, hingga tiap klub dari 18 klub peserta, bermain 16 kali di putaran pertama dan 16 kali di putaran kedua," papar Yosef Erwiyantoro.
Hal senada juga diungkapkan Rully Nere, pesepakbola legendaris Indonesia, ketika menyambangi Liga Jakarta U-17, pada Rabu, 30 Juli 2025 lalu di Pancoran Soccerr Field. "Di republik ini, belum pernah ada kompetisi sekelas Liga Jakarta U-17 ini. Padahal, ini sangat penting untuk membangun sepak bola nasional," ungkap Rully Nere.
Dobrakan Liga Jakarta U-17-2025 akan dilanjutkan Yosef Erwiyantoro dengan Liga Jakarta U-17-2026, yang diagendakan kick off pada April 2026 mendatang. Bukan hanya itu. Pada April 2026, juga akan kick off Liga Soeratin Jakarta U-15.
Dalam konteks membangun ekosistem persepakbolaan nasional, kedatangan Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, ke Liga Jakarta U-17, tentulah suatu momen positif. Wujud kongkrit dukungan spirit kepada tunas-tunas bangsa usia 16-17 tahun yang tengah mengembangkan potensi diri, melalui sepak bola.
Di usia 16-17 tahun, Ratu Tisha menjalani hari-harinya sebagai anak sekolahan di SMA Negeri 8, Tebet, Jakarta Selatan. Masa itu, Ratu Tisha menjadi manajer untuk tim sepak bola SMA Negeri 8 Jakarta yang sukses memenangi berbagai turnamen.
Selepas SMA, Ratu Tisha menempuh studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB). Di Kampus Ganesha tersebut, Ratu Tisha menjadi manajer PS ITB, tim sepak bola ITB yang saat itu tergabung dalam kompetisi internal Persib Bandung.
Tahun 2013, Ratu Tisha adalah orang Indonesia pertama yang mendapat beasiswa Fdration Internationale de Football Association (FIFA) Master. FIFA adalah Federasi Sepak Bola Internasional yang bermarkas di Zurich, bagian utara-tengah Swiss. Saat ini, FIFA memiliki 211 anggota asosiasi.
Selama satu setengah tahun, Ratu Tisha menjalani program setara S2 di tiga universitas berbeda di Eropa, yakni SDA Bocconi di Italia (manajemen), Universite de Neuchatel di Swiss (hukum), dan De Montfort University di Inggris (humaniora).
Ratu Tisha resmi terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI 2023-2027, dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI, pada Kamis, 16 Februari 2023. Sebelumnya, ia menjadi Sekretaris Jenderal PSSI. Ia juga pernah menjadi Wakil Presiden Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).
Jakarta, 27 Oktober 2025