Terobosan kebudayaan seperti ini tentunya sangat bermanfaat untuk melestarikan budaya khas daerah dengan menanamkan kecintaan budaya pada anak-anak sejak dini. Terobosan budaya yang patut diapresiasi.
Pentas seni budaya pelajar ini diawali dengan penampilan Wira Carita yang membacakan sinopsis cerita kesenian Dongkrek.
Seni Dongkrek menceritakan keadaan suatu desa yang awalnya aman tentram dan damai. Penduduk nya hidup dalam kemakmuran. Tapi suatu saat, terjadi pagebluk atau Mala petaka.
Panen banyak yang gagal, dan wabah penyakit menyerang desa. Pagebluk mengacau kan kehidupan penduduk desa. Tapi kemudian tampil tokoh masyarakat yang bijaksana. Mengajak semua penduduk untuk bersatu dan saling membantu.
Mereka bersama -sama keliling desa dan mengelilingi sawah-sawah yang terserang hama. Mereka berkeliling desa sambil membunyikan tetabuhan yang bunyinya dung(dong)...krek!...dung(dong) krek...!
Akhirnya wabah bisa teratasi, yang sakit bisa disembuhkan dan panen kembali bagus. Itulah awal mula kesenian Dongkrek.
Dalam penampilan peserta ke-11, pertunjukan diawali dengan tari gunungan yang dibawakan dengan cantik dan memukau.
Para siswi menari sambil membawa gambar gunungan.
Dilansir dari www2.kebumenkab.go.id
Gambar yang terdapat pada gunungan mewakili alam semesta, yaitu: