Kelana Swandani
Kelana Swandani Lainnya

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Keren dan Menghibur, Pentas Seni Dongkrek dalam Hardiknas Expo di Alun-alun Reksogati Kabupaten Madiun 2-11 Mei 2024

5 Mei 2024   21:56 Diperbarui: 5 Mei 2024   22:03 2897 28 12

Penampilan seni Dongkrek dalam pentas seni budaya pelajar, Hardiknas Expo di alun-alun Reksogati Kabupaten Madiun (dokpri)
Penampilan seni Dongkrek dalam pentas seni budaya pelajar, Hardiknas Expo di alun-alun Reksogati Kabupaten Madiun (dokpri)

Pemerintah Kota Madiun menyelenggarakan Hardiknas Expo dalam rangka memperingati hari pendidikan nasional 2024. Dalam acara ini ditampilkan kreativitas pelajar dalam kurikulum merdeka, yang merupakan kurikulum Nasional Baru.

Peringatan Hari pendidikan Nasional ini dimeriahkan oleh:

1. Gelar Karya P5 dalam kurikulum merdeka yang merupakan Kurikulum Nasional Baru.

2. Pentas Seni Budaya Pelajar 

3. Inovasi dan kreativitas Pelajar 

4. Gelar UMKM dan berbagai Kuliner.

Antusiasme penonton menyaksikan pentas seni budaya pelajar, seni Dongkrek meski cuaca cerah dan matahari begitu menyengat (dokpri)
Antusiasme penonton menyaksikan pentas seni budaya pelajar, seni Dongkrek meski cuaca cerah dan matahari begitu menyengat (dokpri)

Acara Ini rencananya digelar sepekan lebih, yang sudah dimulai sejak tanggal 2 mei sampai 11 mei 2024.

Pentas seni budaya pelajar dengan menampilkan seni tradisional khas Madiun yaitu seni Dongkrek diikuti peserta dari puluhan sekolah di Kabupaten Madiun.

Saya datang bertepatan dengan penampilan peserta ke -11.  Penampilannya luar biasa. Indah dan layaknya penari profesional, padahal seni Dongkrek ini ditampilkan oleh siswa-siswi yang masih duduk di Sekolah dasar.

Penampilan seni Dongkrek salah satu peserta pentas seni budaya pelajar (dokpri)
Penampilan seni Dongkrek salah satu peserta pentas seni budaya pelajar (dokpri)

Terobosan kebudayaan seperti ini tentunya sangat bermanfaat untuk melestarikan budaya khas daerah dengan menanamkan kecintaan budaya pada anak-anak sejak dini. Terobosan budaya yang patut diapresiasi.

Pentas seni budaya pelajar ini diawali dengan penampilan Wira Carita yang membacakan sinopsis cerita kesenian Dongkrek.

Wira Carita membacakan sinopsis cerita pertunjukan Dongkrek (dokpri)
Wira Carita membacakan sinopsis cerita pertunjukan Dongkrek (dokpri)

Seni Dongkrek menceritakan keadaan suatu desa yang awalnya aman tentram dan damai. Penduduk nya hidup dalam kemakmuran. Tapi suatu saat, terjadi pagebluk atau Mala petaka.

Panen banyak yang gagal, dan wabah penyakit menyerang desa. Pagebluk mengacau kan kehidupan penduduk desa. Tapi kemudian tampil tokoh masyarakat yang bijaksana. Mengajak semua penduduk untuk bersatu dan saling membantu. 

Mereka bersama -sama keliling desa dan mengelilingi sawah-sawah yang terserang hama. Mereka berkeliling desa sambil membunyikan tetabuhan yang bunyinya dung(dong)...krek!...dung(dong) krek...!

Akhirnya wabah bisa teratasi, yang sakit bisa disembuhkan dan panen kembali bagus. Itulah awal mula kesenian Dongkrek.

Dalam penampilan peserta ke-11, pertunjukan diawali dengan tari gunungan yang dibawakan dengan cantik dan memukau.

Para siswi menari sambil membawa gambar gunungan. 

Tari gunungan mengawali pentas Dongkrek (dokpri)
Tari gunungan mengawali pentas Dongkrek (dokpri)

Dilansir dari www2.kebumenkab.go.id

Gambar yang terdapat pada gunungan mewakili alam semesta, yaitu:

1. Rumah bertingkat tiga dengan pintu berhiaskan lukisan Kamajaya danDewi Ratih.

2. Dua raksasa Cikoro Bolo dan Bolo upoto melambangkan perbuatan baik dan buruk, berhadapan memegang gada lengkap dengan tamengnya.

3. Pohon besar yang melilit sampai puncak gunungan melambangkan segala perilaku dan budidaya manusia untuk selalu dinamis agar bisa bermanfaat dan mewarnai alam semesta.

4. Pohon besar juga melambangkan perlindungan atau pengayoman Tuhan pada makhluknya.

5. Burung melambangkan manusia yang harus memberikan keindahan material maupun spiritual.

6. Banteng, melambangkan manusia harus selalu kuat, lincah, ulet dan tangguh.

7. Kera, melambangkan manusia yang harus pandai memilah dan memilih baik dan buruk seperti kera.

8. Harimau si raja hutan, melambangkan manusia harus bisa menjadi pemimpin untuk dirinya sendiri dan mempunyai jati diri.

9. Rumah joglo atau gapuran melambangkan negara yang aman, tentram dan damai.

Gunungan pada wayang kulit berbentuk kerucut, melambangkan kehidupan manusia.

 Semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, manusia harus semakin mendekatkan diri pada sang pencipta, mengkerucut (golong gilig).

Keadaan yang semula aman tentram dan damai mendadak kacau saat datang nya Buto pembawa petaka atau pagebluk (dokpri)
Keadaan yang semula aman tentram dan damai mendadak kacau saat datang nya Buto pembawa petaka atau pagebluk (dokpri)

Setelah tari gunungan, diceritakan keadaan desa yang awalnya aman tentram dan damai tiba-tiba berubah dengan datangnya para Buto yang membawa Mala petaka atau pagebluk.

Tanaman gagal panen, dan wabah menyerang desa.

Para Buto pembawa pagebluk(dokpri)
Para Buto pembawa pagebluk(dokpri)

Saat penampilan para Buto ini sungguh kreatif dan inovatif. Selain menampilkan drama tari, mereka juga menyajikan seni beladiri pencak silat yang juga menjadi ikon kabupaten Madiun sebagai kampung pesilat.

Tak kalah menarik ada juga perpaduan seni karawitan dan pesinden karena mereka juga menabuh gamelan dan nembang.

Para penari memperagakan gerakan pencak silat, salto, koprol dan meloncat. Gesit dan lincah, akrobat ala bujang ganong dalam kesenian reog.

Seperti nya langsung saja kita saksikan penampilan seni budaya Dongkrek ini dari video yang sudah saya rekam biar penampilan anak- anak Sekolah dasar ini terasa wow..nya.

Yuk mari..

Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel 

Sumber referensi:

https://www2.kebumenkab.go.id/index.php/web/news_detail

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5