Studi wisata naik bis? Ah...biasa.
Studi wisata booking kereta? Unik juga.
Studi wisata naik pesawat? Luar biasa tapi mehong.
Studi wisata naik perahu? Nah ini. Unik, menarik, asyik dan murah. Hehehe...
Masih ingat tentang ekonomi kelautan yang pernah menjadi topil Kompasiana? Sekaligus merupakan implementasi Pariwisata Berkelanjutan pada wisata laut atau Pantai?
Dikutip dari kumparan.com :
Ekonomi kelautan adalah semua aktivitas ekonomi yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir.
Ekonomi kelautan mencakup banyak hal, mulai dari penangkapan ikan, pariwisata kelautan, hingga eksploitasi sumber daya non-hayati seperti energi terbarukan dan mineral laut.
1. Pulau kecil atau daratan yang menjadi lintasan wisata perahu.
2. Penangkaran lobster
4. Penangkaran kerang penghasil mutiara atau kerang mutiara.
-dermaga pelelangan ikan
Yuk kita mulai studi wisata perahu kita untuk menyaksikan pemanfaatan ekonomi kelautan di pantai Karanggongso.
- Watu Bentis
Tempat ini dinamai Watu Bentis, karena tempat itu berupa daratan yang ditumbuhi pohon Bentis(mengkudu). Jadilah tempat ini dinamai Watu Bentis.
-Watu manuk
Tempat ini dinamai Watu Manuk(burung), sebab biasanya di sini banyak burung camar beristirahat setelah capek terbang. Burung camar -burung camar itu bergerombol di tempat ini, yang kemudian disebut watu manuk, karena terdapat banyak burung camar.
-Jembatan Luna Maya
Mengapa disebut jembatan Luna Maya? Kata Mas Elon, jembatan itu dinamai demikian, sebab pada waktu peresmian jembatan, mengundang Luna Maya saat peresmian nya.
Di sekitar situ juga banyak penginapan dan villa yang disewakan.
-Dermaga pelelangan ikan
Dermaga ini dipergunakan untuk melelang ikan hasil tangkapan nelayan.
Saat berperahu, kita juga melintasi kegiatan ekonomi kelautan warga sebagai implementasi dari pariwisata berkelanjutan. Salah satu aktivitas yang meninggalkan jejak adalah penangkaran lobster.
Namun sayangnya, saat itu lobster ya baru saja dipanen, sehingga kolam-kolam terpal tempat penangkaran lobster sedang kosong.
Penanaman terumbu karang ini ditujukan untuk pemanfaatan ekonomi kelautan jangka panjang. Nantinya diharapkan ada wisata bawah air seperti snorkling di wilayah pantai Karanggongso. Begitu yang dikatakan Mas Elon selaku pemandu sekaligus juru mudi perahu yang kami naiki.
Pulau ini dinamai pulau mutiara, karena dimanfaatkan sebagai penangkaran kerang mutiara. Begitu penjelasan Mas Elon.
Sungguh perjalanan yang menyenangkan dan mengenyangkan dari segi ilmu pengetahuan. Di samping having a fun, kita juga bertambah wawasan. Studi wisata yang memperkaya khasanah kita, Mamah-Mamah RT 11 yang haus ilmu pengetahuan dan menikmati kegembiraan.
Untuk ikut bersama kami melakukan studi wisata naik perahu, saya rekam perjalanan naik perahu yang menarik dan bermanfaat ini dalam video. Silakan ditonton ya...