Pembelian tiket masuk di monumen kresek pada bapak yang menjaga duduk di kursi, 5 ribu/orang(dokpri)
Mengapa tanggal 1 Juni tercetak merah?
Ternyata hari ini adalah hari lahir Pancasila.
Dikutip dari detik.com,melalui Surat Edaran Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024, berikut logo dan tema harlah Pancasila 1 Juni 2024.
Logo peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni 2024 bertajuk "Sandya Taru" atau Pohon Persatuan.
Logo ini melambangkan persatuan, gotong royong, dan kesetaraan.
Sedangkan tema yang diusung adalah :
"Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas Tahun 2045".
1. Mengikuti upacara bendera peringatan harlah Pancasila 1 Juni 2024.
2. Menulis tentang harlah Pancasila di medsos, blog, maupun platform yang tersedia secara daring.
3. Membagikan kegiatan yang dilakukan untuk memperingati harlah Pancasila di medsos
4. Ziarah ke Taman Makam Pahlawan.
5. Mengunjungi wisata sejarah berkaitan dengan Pancasila.
Prasasti pembangunan monumen kresek (dokpri)
Salah satu tempat wisata sejarah yang berkaitan dengan Pancasila adalah monumen Kresek.
Di Monumen Kresek ini terpahat bukti sejarah tempat Pembantaian oleh G 30 S/PKI yang bertujuan mengganti Dasar Negara Pancasila dengan ideologi komunis yang diketuai oleh Muso pada tahun 1948.
Di Monumen Kresek ini terdapat diorama kegiatan yang dilakukan oleh PKI saat itu, baik propaganda, kebiadaban nya, sampai penumpasannya.
Diorama yang terdapat di monumen kresek (dokpri)
Penggalan diorama di monumen kresek (dokpri)
Di samping diorama aksi Pemberontakan PKI yang terpahat di pagar tembok, tepat di tengah lokasi tertinggi bukit Kresek dibangun aksi nyata kebiadaban salah satu oknum PKI yang siap membantai seorang kiai yang bersimpuh dalam keadaan tangan terikat di belakang.
Ikon patung monumen kresek (dokpri)
Diceritakan bahwa laki-laki yang membawa parang yang siap dibebaskan adalah Muso. Gembong pemberontakan PKI Madiun tahun 1948.
Sedang kan Kiai yang siap ditebas parang adalah seorang tokoh ulama sekaligus anggota DPRD kabupaten Madiun saat itu, yaitu Kiai Husen.
Sementara di sisi samping sebelah bawah lokasi wisata, juga terdapat monumen kuburan massal korban kebiadaban PKI 1948 yang ditimbun bersama di tempat berdirinya monumen korban kebiadaban G30S/PKI 1948.
Monumen kuburan massal korban kebiadaban G30S/PKI di Monumen Kresek, Madiun (dokpri)
Namun kini, monumen kresek ditata lebih ramah dan menarik meskipun menyimpan kisah pilu sejarah yang mengerikan.
Monumen kresek menjadi wisata menarik yang ditata cantik, sehingga nyaman untuk belajar wisata sejarah dan healing bersama keluarga.
Penasaran dengan kondisi terkini monumen kresek dan latar belakang sejarah nya?
Yuk tonton video nya .
Sumber : YouTube @Isti Yogiswandani channel
Sumber referensi:
