Allahu akbar...allahu akbar...allahu akbar. Kumandang takbir mewarnai perayaan hari raya kurban selams hsri tasyrik.
Setelah shalat Ied dilaksanakan, saatnya kita melakukan ritual kurban di RTnya masing-masing.
Saat saya datang, kambingnya sudah disembelih. Di sini biasanya kurban dilaksanakan di tiap RT masing-masing, sehingga tidak terlalu banyak dan relatif mudah dan cepat pelaksanaannya.
Dengan kurban tiap RT, kurban bisa terbagi di banyak tempat untuk memudahkan pemrosesan dan pembagian daging kurban.
Berbeda jika misalnya satu RW, satu dukuh, atau bahkan satu desa. Jumlahnya bisa melimpah dan lebih susah penanganan nya.
Dalam lingkup wilayah yang luas, kurban bisa berjumlah puluhan ekor sapi dan kambing. Tentunya untuk kasus seperti ini butuh menyewa tenaga ahli dan lebih banyak sukarelawan untuk memproses hewan kurban.
Tapi jika dibagi dalam setiap RT, kurban menjadi lebih sedikit dan mudah. Bisa menjadi ajang silaturahmi dan berbagi dengan tetangga sekitar.
Seperti kurban yang dilakukan warga RT 11 ini terlihat kerukunan dan kekompakan nya. Bapak-bapak bertugas menyembelih dan menguliti sekaligus mengurusi pencucian jerohan.
Sedang ibu-ibu bertugas memisahkan tulang dari dagingnya, memotong-motong daging, dan membagi dengan rata kepada semua warga RT.
Suasana ritual kurban idul Adha 1446 H di RT 11 terlihat kompak dan meriah. Tidak hanya bapak-bapak dan ibu-ibu warga RT 11 yang terlibat, bahkan anak-anak pun dengan gembira ikut bersama dalam kegiatan kurban di RT 11.
Penasaran dengan kekompakan RT 11?
Yuk Kulik Kekompakan RT 11 Dalam Ritual Kurban Idul Adha 1445 H dalam video yang sudah saya rekam.
Sumber : YouTube@Isti Yogiswandani channel