Pernah dengar istilah Ishoma? Istirahat, sholat, makan. Itu yang dimaksud. Biasanya ketiga aktivitas ini dilakukan bersama, baik dalam jeda aktivitas rutin, maupun saat berada di perjalanan ketika melakukan traveling.
Saat melakukan perjalanan bersama sebuah travel agent, kami berhenti rehat untuk mengambil jatah makan dini hari. Sekitar pukul setengah 3 pagi.
Istirahat cukup lama, membuat kita tidak ingin menyia-nyiakan waktu untuk melakukan shalat sunah di sepertiga malam, tapi ternyata tidak terlihat mushola.
Seorang ibu sepuh bertanya pada karyawan rumah makan, dan ditunjukkan ke sebuah ruang sekedarnya yang digelari karpet.
Seusai menunaikan ibadah sunah, Si Ibu komplain kepada sang karyawan rumah makan.
"Mas, kalau bisa disediakan mushola yang lebih luas dan lebih bersih. Kenapa bisa membuat restoran sebesar ini, menyediakan mushola yang layak tidak bisa!" Si Ibu terlihat berang. Karyawan restoran hanya mengiakan tanpa ekspresi.
Tak lama si Ibu mendekati saya, dan berbisik. " Ini restoran besar, makanannya mahal, restorannya bagus, musholanya ala kadarnya!"
Saya hanya tersenyum. Memang tadi musholanya sedikit memprihatinkan. Sedikit mengurangi kekusyukan juga karena kurang ikhlas dengan tempat ibadah yang disediakan.
Sebuah pembelajaran bagi pemilik bisnis kuliner. Ruang ibadah adalah salah satu elemen penting dalam menunjang kepuasan konsumen yang pengaruhnya sangat besar bagi kesuksesan sebuah usaha.
Berlainan dengan restoran yang saya ceritakan di atas, saat berada di sebuah restoran di Madura, saya sangat terkesan dengan adanya ruang ibadah(mushola) yang disediakan di sini.
Tidak saja representatif, tapi juga unik dan berhasil membuat saya untuk tahu lebih banyak.
Dari tempat berwudhu yang luas, bersih dan cantik, musholanya juga bagus dan terbagi 2 untuk pria dan wanita di tempat terpisah.
Awalnya saya kira mushola unik ini merupakan Chinese style. Tapi setelah berselancar sejenak, ternyata mushola ini mengadopsi Japanese style dengan beberapa jendela bulat yang eye catching dan atraktif.
Biasanya bangunan mushola atau masjid cenderung mengadopsi gaya timur tengah.
Mushola di sebuah restoran yang unik dan menarik bisa menjadi tempat nyaman juga untuk beribadah dengan tenang tanpa terganggu. Sekaligus memberi hiburan dan fasilitas yang menentramkan.
1. Istirahat dengan berjalan di atas laut karena restoran ini dibangun di atas laut dengan tiang-tiang penyangga yang kokoh.
2. Sholat bisa dilakukan dengan nyaman karena semua fasilitas ibadah tersedia, dari tempat wudhu, alat sholat, dan musholanya sendiri yang unik dan nyaman untuk menunaikan sholat.
3. Menu dan hidangan yang beragam memanjakan selera pelanggan.
1. Menghormati Kepercayaan Pelanggan, sehingga menciptakan suasana yang inklusif dan nyaman bagi semua pengunjung, tanpa melihat latar belakang agama.
2. Memenuhi Kebutuhan Spiritual pelanggan sebagai suatu kebutuhan yang tak terpisahkan.
3. Meningkatkan Kenyamanan Pelanggan, bisa melakukan Ishoma sekaligus di satu area.
4. Memperkuat Citra Positif Usaha di mata masyarakat, sehingga bisa menarik Lebih Banyak Pelanggan.
5. Menciptakan lingkungan yang harmonis, saling menghargai dan saling menghormati dalam perbedaan.
6. Manfaat lain yang potensial bagi pemilik usaha kuliner:
-Meningkatkan Produktivitas Karyawan karena bisa bekerja dan beribadah di tempat yang sama.
-Mendapatkan Berkah, karena melakukan usaha sebagai ibadah sekaligus.
Wasana Kata
Adanya ruang ibadah seperti mushola di restoran atau bisnis kuliner merupakan langkah yang sangat positif dan visioner. Selain memenuhi kebutuhan spiritual pelanggan, juga dapat meningkatkan kenyamanan, citra positif usaha, dan menarik lebih banyak pelanggan karena fasilitas dan kenyamanan yang diberikan.
Ingin tahu lebih banyak tentang mushola unik yang terdapat di sebuah restoran di atas laut di Madura?
Yuk simak videonya.
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel