Kelana Swandani
Kelana Swandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Gurame : Nostalgia Menu Legend Keluarga Kami untuk Recharge Social Energy

7 April 2025   17:12 Diperbarui: 8 April 2025   09:16 270 15 5

Makan bersama Keluarga besar dengan menu gurame, steamboat, seafood untuk Recharge Social Energy saat lebaran 2025(dokumentasi pribadi)
Makan bersama Keluarga besar dengan menu gurame, steamboat, seafood untuk Recharge Social Energy saat lebaran 2025(dokumentasi pribadi)

Meja makan keluarga besar bukan sekadar tempat untuk mengisi perut. Di sana, energi sosial mengalir deras, menghangatkan jiwa dan mempererat ikatan antar anggota keluarga dengan mitos makanan penuh kenangan tak terlupakan.

Aroma masakan yang menguar, suara tawa yang riang, dan cerita-cerita yang mengalir, semuanya menyatu menciptakan harmoni yang tak ternilai.

Salah satu hidangan yang seringkali hadir di meja makan keluarga besar Kami adalah gurame. 

Ikan air tawar dengan daging yang lembut dan gurih ini memiliki tempat istimewa di hati keluarga besar kami.

Saat itu setiap hari terakhir ramadan, Bapak pasti menguras beberapa kolam ikan peliharaannya. Ada banyak macam ikan di kolam. Biasanya yang terbesar adalah gurame. Jenis ikan ini yang ditangkap terlebih dahulu, dan dipindahkan ke kolam yang tidak dikuras. 

Biasanya diambil gurame yang ukurannya paling besar, sekitar 2 kg. Yang di bawah 1 kg dimasukkan lagi ke kolam yang tidak dikuras. Barulah kolam dikuras, dan kita tinggal menangkap ikan dalam lumpur dengan mudah.

 Ada tawes, mujair, dan ikan yang banyak tanpa dipelihara karena masuk dari irigasi adalah sepat dan betik. Ada juga udang, lele, ikan gabus, belut, sidat, dan sejenisnya yang bersembunyi di sarang berlumpur.

Hasil ikan sebanyak itu biasanya dibagikan ke tetangga yang ikut menguras kolam dan saudara. Kenangan ikut masuk kolam, main lumpur dan menangkap ikan adalah ritual hari terakhir puasa yang tak terlupakan hingga kini.

Setelah mandi bersih karena berlepotan lumpur, biasanya kami mandi sebersih-bersihnya dan istirahat menunggu saat berbuka. 

Di antara banyak ikan, gurame lah yang paling berkesan bagi kami. Bukan Gurame goreng dengan sambal kecap, gurame asam manis, atau gurame bakar, tapi Sop kepala gurami dan sisa fillet gurame. Dagingnya digoreng biar awet dan disimpan, sebab saat itu kulkas masih langka dan keluarga kami tidak punya.

Sop ikan gurame, menu legend keluarga kami(dokumentasi pribadi)
Sop ikan gurame, menu legend keluarga kami(dokumentasi pribadi)

Sedang kepala dan sisa tulang yang sudah difillet tapi masih banyak dagingnya inilah yang asyik saat dinikmati bersama. Meong...meong ..meong!!! Eh... tidak ya.

Dalam air mendidih, dimasukkan garam, bawang merah, bawang putih, tomat yang dicincang. Beri sedikit gula, daun salam, sereh, lengkuas, dan masukkan kepala gurami dan tulangnya. Dimasak sampai matang.

Biasanya gurame yang ditangkap lumayan banyak, jadi kepala dan tulangnya saja bisa sampai sepanci besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3