Menikmati Sensasi Soto Sokaraja yang Unik dan Sederhana di depan tenda (dokumentasi pribadi)
Siapa yang bisa menolak sensasi semangkuk soto hangat dengan kuah gurih yang meresap, daging ayam empuk yang menggoda, dan taburan kerupuk warna-warni yang ceria. Gratis, pula. Hahaha ...
Nah, pagi ini saya yang beruntung kebagian soto Sokaraja gratis hasil racikan Mbak Irna yang resepnya didapat dari ibunya.
Mbak Irna, wanita cantik dan manis asli Sokaraja yang sekarang tinggal di Semarang ini sedang mengulek bumbu masakan saat saya bertandang ke tendanya untuk mengembalikan mangkok. Jadi meski asli Sokaraja,bak Irna ikut rombongan CVI dari Kendal, Semarang.
Menikmati soto Sokaraja gratis dari Mbak Irna(dokumentasi pribadi)
Awalnya saya memilih mempersilakan Bapak-bapak saja yang menikmati soto Sokaraja, tapi Mbak Irna yang baik hati justru mengantarkan semangkuk soto yang menggoda ke tenda saya. Soto dengan tampilan menarik dihiasi kerupuk berwarna pink, putih dan tosca sungguh menggoda. Ah, kalau sudah rejeki nggak kemana. Hihihihi...
Tentunya saya berterima kasih sekali kebagian soto yang unik dan istimewa ini. Soto Sokaraja. Aha....tak sabar untuk mencicipinya setelah mengabadikan kecantikannya.
Jika ingin mencari pengalaman kuliner soto yang tak terlupakan, bersiaplah untuk terpikat dengan keunikan Soto Sokaraja ini. Toping kerupuk warna warni yang sederhana justru menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri dibanding kuliner soto dari daerah lain.
Berbeda dari soto ayam kebanyakan, Soto Sokaraja hadir dengan sentuhan istimewa yang membuatnya begitu istimewa: bumbu kacang yang kaya rasa dan legit memberi sensasi dan sentuhan cita rasa kuliner yang berbeda. Untuk karbohidrat utamanya menggunakan lontong.
Serunya Menikmati soto Sokaraja bersama para peserta CVI 2nd anniversary CVI Wirotaman di Tawangmangu Wonder Park (dokumentasi pribadi)
Menurut keterangan Pak Didi, sebenarnya soto Sokaraja biasa dibuat dari daging sapi atau jeroan seperti babat, tapi kali ini diadaptasi dengan daging ayam untuk menyesuaikan dengan selera yang lebih netral.
Bayangkan kuah kaldu ayam yang gurih berpadu sempurna dengan kelembutan dan aroma sambal kacang yang tadinya Aku kira adalah koya.
Saat mencicipi, suapan pertama memberikan ledakan rasa umami yang sulit dilupakan. Pada suapan selanjut mencecap rasa lebih intens, ada colekan rasa manis yang pas.
