Kelana Swandani
Kelana Swandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Rindu Ibu pada Sang Putra, Kereta Api dan Lebaran

14 Mei 2025   15:49 Diperbarui: 14 Mei 2025   19:04 170 9 5

Rindu Ibu pada Sang Putra dalam kereta (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)
Rindu Ibu pada Sang Putra dalam kereta (ilustrasi dibuat dengan Meta AI)

Seorang wanita termenung sambil memandang ke luar jendela yang menyuguhkan panorama sawah hijau, gunung yang biru, dan biri-biri yang sedang digembalakan. Tangannya mendekap foto putra tercintanya dalam KAI angkutan lebaran 2025 yang melaju di atas rel.

Gerbong-gerbong besi KAI angkutan lebaran 2025 itu mengular panjang, membelah lanskap Pulau Jawa yang menghijau.

Kereta milik KAI angkutan lebaran 2025 meluncur cepat tanpa hambatan. Sementara di dalamnya, denyut nadi perantau berirama sama, rindu kampung halaman. 

Matahari senja melukiskan jingga di balik jendela, membingkai wajah-wajah yang menyimpan senyum kerinduan dan jejak lelah perjalanan menggunakan kereta KAI angkutan lebaran 2025 

Aroma rengginang dan opor ayam samar-samar menyeruak, terbawa angin dari tas-tas yang penuh oleh buah tangan para penumpangKAI angkutan lebaran 2025. Membawa aura khas yang menyelimuti aroma masakan lebaran di kampung halaman.

Setiap tikungan rel adalah janji pertemuan, setiap stasiun yang terlewati adalah sebait puisi tentang perjalanan hidup. Anak-anak kecil tertidur pulas di pangkuan ibunya, mimpinya mungkin sudah melayang-layang yang di antara sawah dan canda tawa bersama kakek nenek. Kereta KAI angkutan lebaran 2025 melaju pelan menina bobokan penumpang nya.

Para ayah menatap kosong ke luar jendela, pikirannya mungkin sudah tertambat pada hangatnya pelukan keluarga yang selama ini ditinggal untuk mengais rezeki di Ibukota. KAI angkutan lebaran 2025 menjadi dewa penolong mengantarkan ke tempat tujuan. 

Di antara deretan penumpang, pandangan ku tertambat pada seorang wanita paruh baya yang tadi  menggenggam erat foto seorang pemuda gagah berseragam.

Matanya berkaca-kaca, namun senyum tipis tersungging di bibirnya. Setiap tahun, kereta ini menjadi saksi bisu perjalanannya. Bukan untuk merayakan lebaran, melainkan untuk melepas kerinduan pada putranya, yang tak bisa lagi pulang ke rumah saat lebaran. 

Putra satu-satunya yang biasa menemaninya sejak suaminya mendahului berpulang ke Rahmatullah. Tapi kini, saat lebaran dirinya kembali sendiri. Kerinduan untuk sang putra begitu dalam, air matanya meleleh tak tertahan. Sejak beberapa tahun yang lalu putranya tak bisa lagi pulang untuk menemaninya merayakan lebaran.  Dipandanginya kembali foto putranya sambil berkaca-kaca.

Teringat kebersamaan dengan putranya, yang sangat suka akan kereta api. Teringat saat-saat berdua dengan putranya naik kereta api ke kampung halaman dan tinggal di sana saat suaminya meninggal. Kereta Api KAI angkutan lebaran 2025 sedikit berbincang, membangunkannya dari lamunan.

Mudik naik kereta api bersama sang putra (dokumentasi pribadi)
Mudik naik kereta api bersama sang putra (dokumentasi pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3