Tempat kami camping juga menjadi tempat foto-foto saat Jeep sewaan berhenti. Latar belakang gunung Lawu yang indah menjadi incaran wisatawan penyewa Jeep untuk berfoto di atas Jeep.
Lebih dari sekadar tempat untuk mendirikan tenda, kawasan ini menyuguhkan lanskap alam yang luar biasa indah, dengan hamparan pepohonan pinus yang menjulang tinggi dan udara pegunungan yang menyegarkan.
Namun, di balik keindahan yang memukau itu, tersimpan pula cerita-cerita mistis dan aura horor yang menambah daya tarik sekaligus kehati-hatian bagi para pengunjung. Untunglah Aku mendengar kehororannya setelah pulang dari sini. Jadi saat tengah malam gelap bawa senter sendiri ke toilet tidak takut dan santai- santai saja meski suasana sepi karena semua orang sedang terlelap.
Sayangnya hujan segera turun. Untunglah auning sudah selesai kami pasang, sehingga bisa untuk berteduh, meski Aur hujan sesekali mencubit manja dengan cipratan yang dingin.
Namun, di balik ketenangan dan keindahan alamnya, Sakura Hill juga menyimpan cerita-cerita mistis yang telah menjadi buah bibir di kalangan masyarakat sekitar dan para pengunjung.
Konon, kawasan ini dulunya merupakan tempat yang dianggap sakral dan memiliki energi spiritual yang kuat. Beberapa orang mengaku pernah merasakan kehadiran sosok tak kasat mata atau mendengar suara-suara aneh saat berkemah di malam hari
Mbah Mul juga bercerita, saat ke toilet, ternyata air dimatikan, sehingga tidak ada aliran air.
Persediaan air hanya yang tersisa. Meski begitu, karena sudah kebelet, tetap saja ke toilet. Tapi saat berniat buang air, tiba-tiba terdengar air yang mengalir deras di toilet sebelah. Padahal tidak ada orang lain sama sekali, dan kran juga mati. Akhirnya Mbah Mul kabur, kembali ke tenda.
Sejujurnya aku juga punya cerita. Saat itu sudah lewat tengah malam. Aku terjaga. Sayup-sayup terdengar suara tawa, setengah merintih. Tapi sepertinya dari kejauhan. Agak deg-degan, dan bulu kuduk meremang. Tapi rasa ingin buang air kecil mengalahkan ketakutanku.
Kehidupkan gawai yang akan kupakai sebagai senter. Kulirik tulisan 01.03 pada penunjuk waktu di gawai. Sudah lewat tengah malam. Aku bertatih-tatih, takut terpeleset. Lumpur berumput yang licin sehabis hujan, dengan turunan di atas 45 derajat membuatku harus hati-hati dan waspada. Beruntung fokusku melewati Medan menuju toilet melupakan rasa takut yang sempat menghampiri.