Sakura Hill terletak di dataran tinggi Tawangmangu yang sejuk dan mempesona. Tepatnya di Jl. Raya Matesih-Tawangmangu No.16, Gondosuli Kidul, Tawangmangu, Kec. Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah 57792.
Sakura Hill menawarkan pengalaman berkemah yang unik dan penuh misteri. Awalnya kami sekedar istirahat dan ngopi di parkiran Tempat wisata Sakura Hill yang luas dan di sepanjang pinggiran banyak terdapat warung kopi dan rawon yang lumayan enak.
Alih-alih pusing berpikir dan membicarakan tentang usaha jelang pensiun, kami memilih untuk mengisi liburan dengan camping bersama komunitas. Meski sekilas terpikir, buka warung kopi sepertinya juga menarik untuk mengisi kesibukan saat pensiun. Meski begitu, usaha jelang pensiun perlu juga dipikirkan.
Setelah berunding di warung kopi, kami memutuskan untuk ngecamp di Sakura Hill. Om Kelik yang sudah pernah ke sini memandu di depan untuk memilih tempat camping yang nyaman.
Tiket masuk Sakura Hill 30 ribu untuk hari biasa, dan 40 ribu/orang saat libur. Kalau kita ingin ngecamp, harus menambah 15 ribu untuk sewa tempat sudah termasuk akses listrik dan air/kendaraan.
Kami memilih tempat camping di tempat yang tinggi. Mobil sempat tidak bisa naik dan tertahan di tengah tanjakan. Orang Jawa bilang kepater. Tapi akhirnya bisa juga naik dengan mulus ke lokasi camping yang datar. Space ini sepertinya hanya muat maksimal 5 mobil termasuk tempat untuk buka tenda.
Di bawah ada kafe dengan kamar mandi, toilet dan mushola yang jaraknya nya sekitar 100 m dari tempat ngecamp. Tidak terlalu jauh, tapi jalan licin, menurun, dan tidak rata.
Harus hati-hati kalau ingins salat dan ke toilet. Apalagi malam hari suasananya gelap, seluruh lampu dan air di kafe dimatikan. Cukup merepotkan. Tapi untuk seorang camper, kesulitan justru menjadi tantangan yang mengasyikkan. Eh....Hihihi...
Tempat kami camping juga menjadi tempat foto-foto saat Jeep sewaan berhenti. Latar belakang gunung Lawu yang indah menjadi incaran wisatawan penyewa Jeep untuk berfoto di atas Jeep.
Lebih dari sekadar tempat untuk mendirikan tenda, kawasan ini menyuguhkan lanskap alam yang luar biasa indah, dengan hamparan pepohonan pinus yang menjulang tinggi dan udara pegunungan yang menyegarkan.
Namun, di balik keindahan yang memukau itu, tersimpan pula cerita-cerita mistis dan aura horor yang menambah daya tarik sekaligus kehati-hatian bagi para pengunjung. Untunglah Aku mendengar kehororannya setelah pulang dari sini. Jadi saat tengah malam gelap bawa senter sendiri ke toilet tidak takut dan santai- santai saja meski suasana sepi karena semua orang sedang terlelap.
Sayangnya hujan segera turun. Untunglah auning sudah selesai kami pasang, sehingga bisa untuk berteduh, meski Aur hujan sesekali mencubit manja dengan cipratan yang dingin.
Namun, di balik ketenangan dan keindahan alamnya, Sakura Hill juga menyimpan cerita-cerita mistis yang telah menjadi buah bibir di kalangan masyarakat sekitar dan para pengunjung.
Konon, kawasan ini dulunya merupakan tempat yang dianggap sakral dan memiliki energi spiritual yang kuat. Beberapa orang mengaku pernah merasakan kehadiran sosok tak kasat mata atau mendengar suara-suara aneh saat berkemah di malam hari
Mbah Mul juga bercerita, saat ke toilet, ternyata air dimatikan, sehingga tidak ada aliran air.
Persediaan air hanya yang tersisa. Meski begitu, karena sudah kebelet, tetap saja ke toilet. Tapi saat berniat buang air, tiba-tiba terdengar air yang mengalir deras di toilet sebelah. Padahal tidak ada orang lain sama sekali, dan kran juga mati. Akhirnya Mbah Mul kabur, kembali ke tenda.
Sejujurnya aku juga punya cerita. Saat itu sudah lewat tengah malam. Aku terjaga. Sayup-sayup terdengar suara tawa, setengah merintih. Tapi sepertinya dari kejauhan. Agak deg-degan, dan bulu kuduk meremang. Tapi rasa ingin buang air kecil mengalahkan ketakutanku.
Kehidupkan gawai yang akan kupakai sebagai senter. Kulirik tulisan 01.03 pada penunjuk waktu di gawai. Sudah lewat tengah malam. Aku bertatih-tatih, takut terpeleset. Lumpur berumput yang licin sehabis hujan, dengan turunan di atas 45 derajat membuatku harus hati-hati dan waspada. Beruntung fokusku melewati Medan menuju toilet melupakan rasa takut yang sempat menghampiri.
Anehnya, meski di atas sepi, setelah sampai bawah ternyata di glamping sebelah terdengar tawa dan orang-orang yang sedang mengobrol. Alhamdulillah, membuatku lega dan merasa banyak teman. Mungkin tadi yang sayup-sayup kudengar adalah orang-orang di glamping yang sedang ngobrol. Membuatku tenang dan santai saat buang air kecil meski gelap. Akupun bisa kembali ke lokasi camping dan melanjutkan tidur.
Banyak cerita-cerita mistis tentang Sakura Hills, tapi belum ada yang terverifikasi kebenarannya. Meski begitu, ada senior yang memberikan tips untuk melakukan camping di sakura hills
Berkemah bersama teman atau keluarga akan memberikan rasa aman dan mengurangi potensi pengalaman yang tidak menyenangkan.
Bersikap sopan dan tidak melakukan tindakan yang merusak lingkungan atau melanggar norma-norma yang berlaku.
Bawa perlengkapan berkemah yang memadai, termasuk penerangan yang cukup untuk malam hari.
Hindari berjalan-jalan sendirian di area yang dianggap angker, terutama saat malam hari. Kecuali terpaksa, seperti aku yang kebelet ke toilet, hihihi...
Jangan mudah terpancing oleh cerita-cerita mistis yang belum tentu benar. Tetaplah tenang dan rasional. Dengan begitu kita tetap waras dan tidak paranoid.
Sakura Hill Tawangmangu menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pencinta alam dan petualang.
Keindahan lanskapnya yang memukau berpadu dengan cerita-cerita mistis yang menyelimuti, menciptakan daya tarik yang unik dan menantang.
Alhamdulillah, pengalaman berkemah di camping ground Tawangmangu adalah salah satu pengalaman tak terlupakan bagi saya. Kenangan indah dan cerita mistis menjadi bumbu yang menarik dan mengesankan.
Yuk saksikan keseruan kita para Mbah-mbah Lali Omah yang ngecamp di Sakura Hills dalam video berikut:
Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel