Malam turun tanpa belas kasihan
Menutup langit, menutup harapan
Dia melangkah dengan tubuh menggigil
Mengikat nasib yang tak bisa dipilih
Di sawah basah tempat dia menghilang
Rawa hitam jadi rumah yang jarang tenang
Suara angin seperti mengejek hidupnya
Namun dia lanjut... meski tak ada yang percaya
Oh pemburu malam... hatimu pasti sering menangis
Tapi tangisanmu tenggelam oleh gelap yang tak pernah habis
Lembah dan gunung jadi teman yang tak pernah ramah
Dan kau berjalan... demi keluarga yang jarang merasa kenyang
Demi perut kecil yang sering menahan lapar paling panjang
Tak ada lampu di jalan setapak
Hanya remang bulan yang retak-retak
Di antara dahan dia mencari ular
Seolah berburu rezeki dari rasa takut yang memudar
Orang tak tahu betapa hidupmu rapuh
Di balik kuatmu, ada letih yang tak pernah sembuh
Kau pulang dengan tubuh kotor penuh lumpur
Tapi senyum keluargamu selalu menghapus seluruh hancur
Oh pemburu malam... hatimu pasti sering menangis
Tapi tangisanmu tenggelam oleh gelap yang tak pernah habis
Lembah dan gunung menjadi saksi langkah paling payah
Dan kau berjalan... demi keluarga yang jarang merasa kenyang
Demi rumah kecil yang tak pernah punya meja makan megah
Kalau dunia bisa bicara
Mungkin ia akan meminta maaf padamu
Karena begitu kejam menaruh beban
Di pundakmu yang kian membungkuk perlahan
Oh pemburu malam... meski dunia tak berpihak
Kau tetap pulang dengan cinta yang tak pernah retak
Di atas letihmu ada hati yang gagah
Di balik lapar, kau tetap memberi arah
Walau keluarga tak pernah makan puas...
Kau tetap pulang, membawa apa pun yang kau bisa
Dan malam kembali menutupmu
Esok kau pergi lagi...
Karena hidup belum berhenti menyakitimu.