Isti  Yogiswandani
Isti Yogiswandani Lainnya

Freelancer, suka traveling, dan kuliner. Nominee best in citizen journalism 2024 Nominee best in storytelling 2025

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Perjalanan Pulang: Antara Haus dan Sulitnya Medan

25 Desember 2025   13:08 Diperbarui: 25 Desember 2025   15:22 187 11 6

Sudah dekat lokasi, bisa tersenyum dan futu-futu, hehehe (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Sudah dekat lokasi, bisa tersenyum dan futu-futu, hehehe (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Kegembiraan dan kepuasan mencapai lokasi telah usai. Kini tantangan untuk pulang di depan mata. Meski sama-sama melewati Medan yang sulit, perjalanan pulang lebih berat karena terus menanjak. Kita nikmati saja tantangan pahit manis 2025 sebagai event lokal akhir tahun yang penuh kenangan. 

Berkebalikan dengan naik gunung yang berat saat mendaki dan pulang nya tinggal turun, kini perjalanan pulang yang lebih berat dan terus mendaki. 

Rute pertama yang menanjak sekitar 90 derajad seperti olahraga Climbing mendaki tanah basah. 

Baru belok 2 tanjakan Aku sudah megap-megap dan minta minum. Ya, Allah. Padahal treking masih panjang. Baru 50 meter Aku sudah minta istirahat. Bagaimana ini?

Tongkat yang kupegang kali ini menjadi tumpuan untuk naik. Terkadang trap yang dibuat terlalu lebar, sehingga kakiku tak bisa menjangkau, dan Aku hanya berdiri terpaku agar bisa melewati nya. Mencari separuh langkah dari tanah yang basah dan rapuh tentunya butuh kewaspadaan tingkat tinggi.

Jalan mana lagi yang harus dilalui (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Jalan mana lagi yang harus dilalui (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Beruntung selama ini Aku rutin jalan kaki keliling lapangan. Meski jalan santai dianggap tidak ada manfaat nya, ternyata itu sangat membantu kerja jantung, paling tidak itu yang aku rasakan setelah setahun atomic habits

Meski tertatih-tatih dan penuh effort, Aku bisa terus melangkah. Biarlah butuh waktu lama, yang penting bisa melewati perjalanan pulang dengan nyaman dan selamat.

Meski berat, perjalanan pulang lebih ringan secara psikologis, sebab sudah lebih paham sampai mana dan berapa tanjakan yang masih harus dilewati. 

Rasa haus dan kaki yang letih terus mendera, tapi harapan kembali ke kemah, mandi yang bersih, minum air hangat, dan tidur nyaman memberi suntikan semangat tersediri 

Apalagi saat mulai melewati jalan makadam berbatu, menandakan perjalanan mendekati akhir. Kaki sudah gemetar. 

Akhirnya pos 1 sudah terlihat. Jalan mulai datar dan sudah dekat. Aku langsung duduk dan minum dengan brutal. Isi botol kutenggak habis. Eh...

Istirahat lagi di pos 1( Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Istirahat lagi di pos 1( Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

 Lokasi Camping tinggal beberapa ratus meter. Sudah nggak khawatir kehabisan minum. Di tenda tersedia galon air, dan termos air panas. 

"Istirahat dulu ya, Mas! Sudah dekat dan masih pagi!" Lanjut ku lagi. 

Suamiku ikut duduk dengan enggan. Ternyata sebenarnya kebelet ke belakang. Eh...

Ya sudah, Aku maklum. Istirahat sebentar saja, lanjut kembali ke lokasi camping.

Dekat lokasi camping ternyata view nya cantik (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Dekat lokasi camping ternyata view nya cantik (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

"Sebentar, foto-foto dulu!" Baru sadar, views di sini sangat indah. Langit cerah, puncak Lawu terlukis megah, sementara Padang ilalang yang hijau menambah keindahan. Rimbun dan asri. 

Okelah. Kita saling memfoto dan merekam. Ternyata dari arah berlawanan view nya sama-sama indah. Bahkan mungkin tempat terindah untuk Selfi dan merekam suasana alam yang kental.

Dari arah berlawanan view-nya juga cantik (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)
Dari arah berlawanan view-nya juga cantik (Dokumentasi pribadi: Isti Yogiswandani)

Akhirnya...

Sampai juga di perkemahan meski kaki terpincang-pincang letih. Istirahat sejenak menunggu Ayah yang langsung ke toilet. Pengin mandi dan kembali merasakan kesegaran air Tirto Gumarang.  Sambil membersihkan tangan dan kaki yang kotor kena lumpur karena sempat merangkak dan terpeleset.

Salah satu kenangan tak terlupakan tentunya. Pahit manis 2025 untuk menyongsong tahunbaru 2026. 

Syukur tak terkira kembali sampai di lokasi camping dan merasakan nyaman nya beristirahat dan tidur di tenda.

Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3