Tigapuluh Min 1 yang Penuh Onak dan Duri

Ilustrasi diolah dengan Gemini AI 

Puisi 

Tigapuluh Min 1, menandai saat berapa lama  kita telah bersama. Bukan waktu yang sebentar.

Merangkai janji suci, dalam satu bahtera.

Penuh cobaan dan terpaan badai, tapi terus melaju.

Tak peduli hempasan ombak, terus maju dalam tekad yang membatu.

Tak hanya lautan, gunungpun kita daki.

Menyingkirkan onak dan duri, dalam perjalanan yang berdarah-darah.

Tiada keluh kesah, yang ada hanya berjalan dalam diam dan pasrah.

Berharap dan berdoa, terlampaui semua masalah. 

Tapi, pahit manis 2025 tetap terjalani.

Meski pernah kita nyaris tersesat. Dalam belantara sesat yang kaubuat.

Bersyukur Allah masih menuntunmu dan menuntunku kembali ke jalanNya.

Berharap kini kau tak lagi mudah tergoda.

Setahun pahit manis 2025. 

Menelan pil pahit saat kau bermain dengan kupu- kupu liar, 

yang genit beterbangan di taman bunga kita, tanpa ijin menghisap madu dan nektar.

Beruntung tangan Tuhan menyelamatkan taman bunga yang telah poranda.

Entah sampai kapan, perjalanan ini akan berakhir.

Melangkah dalam godaan yang terus bergulir.

Semoga kita tak pernah lagi tergelincir, dalam salah yang pernah kauukir.

Hidup ini hanyalah menikmati takdir, yang tidak hanya manis, tapi juga getir.

Sumber: YouTube @Isti Yogiswandani channel