Freelancer, suka traveling, dan kuliner. Nominee best in citizen journalism 2024 Nominee best in storytelling 2025
Penyajian nya menarik, dan porsinya pas. Tidak kurang dan tidak kebanyakan. Cukup untuk dinikmati 1 orang. Aku pesan sop iga, Ayah pesan tengkleng.
Sop nya bening dan segar dengan 2 potong iga yang dagingnya lumayan banyak. Yang sepotong dagingnya sedikit, tapi ternyata ada tambahan sepotong daging tanpa tulang. Ditambah sayur warna warni membuat tampilan nya cantik menarik.
Kuning kentang, oranye merah wortel, putihnya kembang kol, hijaunya daun bawang pre, irisan tomat dan taburan bawang goreng Membuat ku semakin berselera untuk menyantap nya.

Rasanya ringan, berasa kaldu yang tidak terlalu gurih. Sepertinya malah minim micin. Sop yang lezat dan sehat! Ada tambahan sambal dan jeruk nipis, tersedia kecap botolan juga. Aku sih yes. Sesuai selera.
Yuk cicipi juga tengkleng pesanan ayah. Kucicipi kuahnya. Rempahnya langsung nendang meski lembut. Jauh lebih gurih dan krimi. Rekomended. Karena namanya tengkleng, dagingnya masih menempel di tulang.

Cuma yang membuat gagal fokus, ada irisan tomat, kol dan bawang goreng Membuat ku rancu dengan tongseng. Entah penampakan tongsengnya seperti apa. Apakah sama, tapi dagingnya tanpa tulang? Lain kali pasti saya cicipi tongsengnya. Kali ini cukup sop iga dan tengkleng dulu.
Meski cuma pesan 2 porsi nasi, tapi penyajian nya menggunakan bakul nasi. Ukurannya mini, tapi tetap saja vibes nya sajian nasi yang melimpah. Jadi ingat si sulung yang suka menyantap banyak nasi.
Sambil menikmati makan, suara musik campur sari bergema syahdu. Membuat suasana damai dan privat. Santai menyantap kuliner yang tersedia.
