Kata Dapanji berarti ayam yang dihidangkan di piring besar, namun dalam bahasa Uighur, kata qorumisi berarti goreng karena cara memasak awalnya adalah ditumis. Hidangan ini mulai populer di Xinjiang pada pada akhir 1990-an. Pada saat itu di daerah Shawan, Xinjiang Utara,hidup seorang imigran lokal dari provinsi Sichuan yang mencampur lada sichuan dengan ayam dan kentang untuk mendapatkan rasa khas Sichuan, yaitu pedas getir. Kemudian muncullah hidangan hasil percampuran rempah Sichuan dan Asia Tengah.
Namun ada klaim lain yaitu dibuat oleh imigran dari provinsi Hunan yang tinggal di dekat rmqi, ibukota provinsi Xinjiang. Bagaimanapun antara Sichuan dan Hunan memiliki kesamaan rempah dan selera pedas.
Banyak orang percaya bahwa dapanji ini awalnya disajikan di sejumlah piring yang lebih kecil, tetapi kemudian diganti piring besar dan muncullah nama dapanji yang dihidangkan di seluruh restoran Xinjiang.
Bahan utama dapanji adalah ayam, paprika, dan kentang, semua bahan ini dimasak dengan bawang bombay, bawang putih, daun bawang, daun salam, kayu manis, jahe, cabai kering, jinten, adas bintang, lada Sichuan, serta kecap kedelai asin.
Cara mengolahnya yg pertama ayam dipotong menjadi potongan yang tidak terlalu kecil, ditumis dengan rempah-rempah dan paprika yg dipotong potong, kemudian direbus di dalam kaldu ayam.
Varian lain disajikan dengan laghman atau bahasa Mandarinnya la mian, mi tarik yang berukuran lebih lebar. Variasi lainnya juga dapat disajikan dengan naan atau nang, yaitu roti pipih panggang seperti pizza yang banyak dikonsumsi orang-orang di Xinjiang sebagai makanan pokok , biasanya disajikan dipanggang atau dipanggang di restoran Xinjiang dan tempat-tempat lain.
Tentang hidangan Xinjiang lain seperti sate Xinjiang, nang, ataupun kaobaozi dapat disimak di sini.
Selamat menyaksikan.
