KS Story
KS Story Petani

Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makan😅)

Selanjutnya

Tutup

Video

Potret Kehidupan Tentang Pernah Jatuh Episode 71

12 Februari 2024   15:25 Diperbarui: 6 Maret 2024   23:24 611 3 2

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Potret Kehidupan Episode 71

💕Tentang Pernah Jatuh💕

Aku berkali-kali terjatuh..., dan bahkan hingga akhirnya terkapar. Pandanganku tertuju pada langit sendu yang bisu. 

Apa kataku waktu itu?

"Semesta, jika memang ketenanganku belum menemukan persandaran, maka tegarkanlah pundakku atas kesendirian yang mencekik ini. Cukupkanlah untukku atas harapan-harapan yang melukai, atau rasa kecewa yang acap kali menghantui."

Dalam satu waktu, aku hanya ingin sendiri💤. Menarik nafas dalam-dalam..., berharap kalut di hati lekas menghilang. Memapah sisa percaya pada semesta, pada abu-abunya kehidupan. Tanpa alas kaki, aku berlarian di antara padang ilalang. Hujan dan terik membuatku terburu-buru menerjang apa-apa yang menghadang. Tak ada satu pun tempat berteduh atas segala kesedihan, tidak ada satu pun kehangatan yang menenangkan.

"Betapa rumitnya menghadapi semesta menahan luka. Betapa teremas hati. Begitu tiada mengiba. Tangan tak mampu menutup mulut-mulut berbisa. Hanya menutupi  telinga. Memandang senyum mendera. Meski hati ingin membela. Sudahlah! Aku tak mampu berkata."

Seperti sebuah pohon yang gersang, tak lagi rindang. Begitu pula sajak-sajakku ketika itu. Ia meleburkan diri pada tiap helai yang jatuh. Entah diterpa angin, hujan, atau bahkan badai. Satu, dua, tiga, hingga helai ke sembilan puluh sembilan jatuh dengan sempurna. Menjadi debuu😂. Menyatu dengan tanah. Dan ketika hujan menderas, habis tak tersisa. Puisiku mati. Dijejali belati. Bertubi-tubi. Hingga tak ada lagi puisi. Tak ada lagi diksi🤧.

Sudah cukup aku bergelung dengan luka, atau hari-hari mendung setelahnya. Hanya mentari pagi yang menghangatkan relung sanubari, meski hanya sekejap. Dan meski hanya sebentar..., ku nikmati kehangatan yang sejenak itu untuk kembali berhadap pada semesta.

"Semesta, jika hari ini aku belum menemukan bahagia ku. Boleh...? Kau janjikan bahagia untukku esok hari?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7