KS Story
KS Story Petani

Don't forget to smile today🙂!

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Potret Kehidupan Episode 95 Giliran Mama Pasang Telinga

29 April 2024   23:45 Diperbarui: 30 April 2024   02:49 487 1 0

Koleksi Pribadi
Koleksi Pribadi


Potret Kehidupan Episode 95
Giliran Mama Yang Pasang Telinga

Episode ini adalah Giliran Mama yang harus Pasang Telinga untuk Si Kecil.

Ketika mendengarkan anak, maka akan mudah untuk dapat memahami sudut pandang anak dan perasaan-perasaannya, seperti kesenangannya, ketakutannya, dan kekhawatirannya. Saat mendengarkan anak seperti di video ini, maka anak juga dapat belajar bagaimana membangun relasi dan komunikasi yang saling menghormati dan menghargai.

Coba ingat-ingat, kapan, sih, terakhir kali kita sebagai mama atau papa, yang benar-benar mendengarkan cerita si kecil dengan penuh perhatian? Atau... justru kita lebih sering menasihati anak dan memintanya diam saat merengek? Ayoo, ngaku! Jangan-jangan, kita seringkali saat si kecil bercerita dengan seru dan di saat yang sama pula kita sedang melakukan pekerjaan yang lain?

Setiap individu, memiliki kebutuhan untuk didengarkan. Entah itu anak-anak maupun orang dewasa. Iya. Jika pada anak kebutuhan untuk mendengarkan ini tidak terpenuhi, apa yang akan terjadi? Apakah hal ini akan mempengaruhi perkembangan psikologisnya ketika ia beranjak dewasa? Ya iyalah pasti.

Coba bayangkan, ketika anak sedang menceritakan pengalamannya di hari pertama ia ke kebun. Situasi seperti apa yang seringkali terjadi? Mendengarkan anak sambil lalu dengan melakukan kegiatan lainnya? Atau. Mendengarkan dan menyimak ide anak sampai dengan selesai? Mendengar sebentar, lalu mulai menasihatinya agar tidak berpendapat?

Menjadi pendengar yang baik bukan sesuatu yang mudah, ya? Dibutuhkan keterampilan dan sikap yang perlu dilatih terus menerus. Namun, kita berlatih untuk bersikap empati dengan menempatkan diri untuk menjadi bagian dari kehidupan anak sehari-hari. Sehingga dapat mendengarkan secara spesifik pengalaman anak dan mencari tahu tentang pemikiran dan perasaannya terkait pengalamannya tersebut.

Kita tunjukkan sikap menghormati dan menghargai, ketika sedang mendengarkan anak. Salah satunya adalah dengan memberikan waktu bergantian kepada anak untuk bicara, dan kita hindari menghakimi pengalaman atau pendapat anak. Kita harus mencoba untuk lebih peka terhadap emosi dan perasaan yang ditampilkan oleh anak, dengan menunjukkan sikap terbuka dan mau memahami sudut pandang anak yang berbeda.

Dan, kita tampilkan sikap jujur kita dalam mengkomunikasikan sikap..., reaksi, dan umpan balik terhadap pengalaman anak, dengan tetap perlu menyesuaikan cara komunikasi dengan tingkatan usianya. Kita tunjukkan sikap sabar kita dan peka terhadap waktu yang tepat, karena untuk mendengarkan dibutuhkan waktu yang tidak sebentar dan kesiapan diri untuk sadar penuh hadir utuh, sehingga dalam mendengarkan dapat merasa nyaman dan dapat menyampaikan umpan balik sesuai dengan pola komunikasi anak. Terkadang untuk hadir utuh, kita juga menjadi kekanak-kanakan.

Pengalaman Pribadi;
Di keluarga kita, mendengarkan anak telah menjadi salah satu kunci komunikasi yang penting selama masa pengasuhan. Dengan mendengarkannya, prioritasnya serta bakat minatnya lebih mudah dipahami. Selain itu juga memudahkan dalam memberikan akses yang tepat padanya, untuk dapat lebih tumbuh dan berkembang secara terbuka. Ga boleh takut-takut berpendapat.

*Mengapa perlu mendengarkan anak? Bukankah anak yang perlu mendengarkan?

Jawabanya adalah...;
Karena perkembangan psikologis pada individu dewasa terbentuk dari pengalaman-pengalaman masa kecilnya. Individu dewasa yang memiliki pengalaman didengarkan akan tumbuh menjadi karakter yang berbeda, dengan individu yang memiliki pengalaman yang tidak didengarkan. Pembentukan karakter yang paling menonjol dari mendengarkan anak adalah, berkembangnya konsep diri yang positif pada anak.

Konsep diri disini adalah gambaran anak terhadap dirinya sendiri, yaitu bagaimana ia memandang, menilai dan menerima dirinya sendiri. Dengan demikian dengan konsep diri yang positif, anak akan beranjak dewasa dengan memiliki keyakinan pada kemampuan dirinya dalam melakukan suatu hal untuk mencapai tujuan dan mengembangkan dirinya. Pembentukan karakter melalui kegiatan mendengarkan ini menjadi penting, khususnya untuk si kecil.

Jika malam-malam tiba dan jika aku tidak capek sekali, aku dan sikecil serasa hidup dalam dunia dongeng. Namun, ada hari-hari ia akan bilang padaku; "Giliran Mama Pasang Telinga". Biasanya kalimat itu terucap pertanda ia punya ide bagus. Caraku mendengarkannya, ternyata dapat membantunya untuk meningkatkan rasa percaya diri sikecil dalam menyampaikan pendapatnya. Tak peduli umurnya berapa, ia berhak memiliki perasaan berharga dalam dirinya. Ketika didengarkan, ia tentu akan merasa pandangannya dihormati dan dihargai oleh orang dewasa. Selain itu, ia juga dapat berlatih mengkomunikasikan ide atau pandangannya dengan pengalaman yang terbatas.

Jika rasa percaya diri padanya terbangun karena didengarkan, maka ia akan lebih mudah untuk mendapatkan keterampilan-keterampilan baru, seperti ketrampilan social dan ketrampilan untuk merefleksikan pengalamannya, serta untuk mengeksplorasi diri dan mengkomunikasikannya, dengan cara dan sudut pandang dirinya.

*Mengapa Mama harus belajar mendengarkan anak?*

Karena, ketika anak tumbuh besar, orang tua kerap mengeluh sulit memahami apa yang ada di pikiran anak. Misalnya tadi, ketika anak pulang sekolah, aku menemukan seragamnya yang sangat kotor. Klo teringat aku capek, pasti aku langsung marah-marah dan histeris melihat si kecil tampak jorok. Ya kan? Tapi nampaknya, aku tetap harus selooow. Namanya juga anak-anak. Kutanyakan dulu..., apa penyebabnya? Dari situ, aku pun jadi tahu bahwa sebenarnya anak bukannya tidak berhati-hati, tapi teman sebangkunya tak sengaja menumpahkan makanan ke baju seragamnya. Coba kalo aku marah duluan, tentu si kecil akan semakin sedih karena ulah temannya. Dan itu, akan menimbulkan kecemburuan terhadap sesama. "Ah, gapapa!, besok bilang sama temannya ya, ulangi sekali lagi!", sikecil malah jadi tertawa.

Dengan mendengarkan anak sambil bermain, rupanya kita bisa memahami cara anak berpikir. Sebab jika kita tidak melakukannya, anak akan tumbuh dengan pemikiran bahwa Mamanya tak akan mau mengerti atau mempercayainya. Dampak negatifnya, saat usianya sudah lebih besar, anak akan menutup diri dari orang tua dan memilih menyimpan sendiri masalahnya. Di kota, semua terbuka. Aku juga begitu, pengalaman masa-masa kecilku. Menyenangkan.

Seorang dokter spesialis kejiwaan sekaligus penulis buku asal New York, dr. Gail Saltz menjelaskan bahwa anak yang senantiasa didengarkan dengan baik oleh orangtuanya akan jadi anak yang lebih peka terhadap hal-hal disekitarnya. Manfaat lainnya, anak juga jadi lebih patuh dan percaya diri. Pasti kita mau, kan, Si Kecil tumbuh menjadi anak yang demikian?

*Lalu bagaimana caranya agar bisa mendengarkan anak?*

Tidak sulit, mendengarkan anak adalah sebuah keterampilan yang sangat bisa dilatih oleh setiap orang tua. Jika anak belum selesai bercerita, sebaiknya kita tidak memotong atau memberikan reaksi berlebihan. Ada baiknya, kita menahan diri hingga anak menyampaikan idenya. Siapa tahu idenya bagus untuk kita. Mendengarkan anak dengan baik, tentu harus menjadi kebiasaan kita.

Dikira, iya. Aku mencoba luangkan waktu khusus setiap harinya untuk mendengarkan cerita anak tentang hal apapun. Atau, aku juga bisa memancingnya dengan pertanyaan. Misalnya, saat makan malam tadi, kuajaklah ia bercerita tentang kegiatan hari Minggu kemarin dengan bilang, "Gimana kemarin pertandingan bolamu? Ceritakan, dong, sama Mama," atau "Libur Rabu tanggal merah ini, kita main bola lagi, atau kira-kira kamu ingin melakukan apa?". "Ke kebuuuun", jawabnya mantap. "Aku akan membawa temen-temenku ke kebun kita, lalu kami mandi-mandi di sungai belakang kebun kita." Biarkan ia dengan imajinasinya.

Demikian cerita kita di meja makan malam ini. Aku tidak perlu mendongeng dibuatnya, karena katanya; Giliran Mama Pasang Telinga. Sesibuk apapun kita sebagai orang tua, aku akan terus membangun ikatan batin dan kepercayaan yang lebih kuat dengan anak.
You know? Penting, mendengarkan anak dengan seksama.

Mama punya trik lain?
Jangan sungkan untuk bercerita di kolom komentar, ya!

#SelfReminder#Parenting
#KSStory#KSGarden#KSMotivasi
#Reel#fbpro#fyp#vod