Kisah PNS Asyik Bertani Di Sebuah Kebun Mini Miliknya, KS Garden Kuansing Namanya. (Kebun Buah Yang Disinari Matahari, Sayuran Yang Berwarna Cerah, Mimpi Yang Dipanen, Keranjang Berlimpah, Usaha Yang Membuahkan Hasil, Akar Yang Bersemangat, Panen Manis, Dari Ladang Ke Meja Makanš )
Pejuang Mimpi Episode 15
Prioritaskan Dirimu
"Prioritaskan diri mu! Hal yang kamu suka..., impianmu..., tujuan hidupmu..., dan keinginanmu. Bukan tentang bagaimana kamu selalu terlihat baik..., oleh manusia lainnya. Karena..., mau seberapa keraspun kau mencoba untuk terlihat baik, pada akhirnya kamu tidak bisa mengendalikan perspektif itu jika datangnya dari orang lain. Tugasmu..., hanya berusaha berbuat baik. Tentang penilaiannya..., itu diluar kendalimu. Maka dari itu, fokuslah pada hal-hal baik untuk dirimu. Berhenti untuk selalu menjadi paling baik..., jika nyatanya semua hanya pura-pura saja. Ya kan?"
Haloo orang hebaat...,
Hidup itu adalah pilihan, dan dapat disimpulkan bahwa pilihan tersebut adalah prioritas kamu. Putuskan apa yang kamu inginkan, putuskan apa yang ingin kamu tukarkan dengan itu. Tetapkan prioritasmu..., dan mulailah bekerja. Akar produktivitas ada dalam prioritas pribadi kamu. Ketahui apa yang penting bagimu dan mengapa. Jadikan prioritasmu sebagai prioritas. Posisikan dirimu dalam kehidupan sesuai dengan prioritas. Prioritasmu menentukan kebahagiaanmu, tempatkan itu dalam urutan dan tindak lanjuti. Jika itu prioritas, kamu akan menemukan jalan. Jika tidak, kamu akan menemukan alasan.
Seorang bijak adalah mereka yang belajar hal-hal mendasar dan tidak selalu harus menjadi prioritas utama mereka. Jika dari prioritas hidup mereka adalah karier, maka mereka akan berpikir bahwa karier adalah segalanya. Oleh karena itu, mereka akan menempatkan pekerjaan itu di atas segala-galanya. Segala perhatian..., waktu dan tenaga yang mereka miliki, akan didedikasikan untuk pekerjaan.
Beberapa orang lain..., mungkin memiliki prioritas hidup yang berbeda, misalnya prioritas hidup mereka adalah keluarga.
Maka setiap waktu..., tenaga..., sumber daya yang mereka miliki akan dia habiskan untuk membuat keluarga mereka bahagia.
Hal-hal baik terjadi bukan hanya dengan mengatur waktu saja, tetapi juga dengan memprioritaskan perhatian. Keinginan mendikte prioritas kamu, prioritas membentuk pilihan kamu, dan pilihan menentukan tindakan kamu. Tindakan mengungkapkan prioritas. Kamu dapat mengetahui banyak tentang prioritas seseorang dalam hidup, hanya dengan membaca keinginan mereka.
Orang-orang hebat, memiliki prioritas adalah penting. Begitu juga dengan menempatkannya dalam urutan yang benar. Arti prioritas dalam hidup mereka adalah mengutamakan atau mendahulukan sesuatu yang terbilang terpenting dan mendesak.
Selain itu, arti prioritas dalam hidup mereka dapat bermakna juga dengan memilah dan memilih mana skala prioritas paling utama dan penting. Tidak ada yang namanya 'saya tidak punya waktu'. Ini semua hanya masalah prioritas. Ketika mereka memiliki terlalu banyak prioritas utama, mereka secara efektif tidak memiliki prioritas utama. Jika semuanya adalah prioritas, maka tidak ada yang menjadi prioritas.
Orang-orang hebat, langkah pertama menuju sukses adalah mengetahui prioritas mereka. Prinsip prioritas dalah hidup mereka adalah mereka harus mengetahui perbedaan antara apa yang mendesak dan apa yang penting, dan mereka harus melakukan apa yang penting terlebih dahulu. Hal-hal yang paling penting tidak boleh bergantung pada hal-hal yang paling tidak penting. Dan dalam hidup mereka, kesalahan berarti prioritas yang salah tempat.
Ada ungkapan yang mengatakan bahwa "ciri orang sukses adalah yang bisa menentukan skala prioritas", tampaknya itu bukan hal yang salah. Orang sukses berorientasi pada tujuan. Mereka tahu apa yang mereka inginkan dan lakukan untuk membawa mereka ke tempat yang diinginkan. Skala prioritas adalah skill wajib untuk memudahkan mereka dalam bertindak dan sesuai dengan kebutuhan. Sesuatu yang dianggap penting tentu ada di berbagai aspek kehidupan. Prioritas dalam hidup mereka menentukan cara mereka dalam mengambil keputusan. Mereka adalah orang yang benar-benar paham skala prioritas.
Orang-orang sukses, prioritas menjadi tolak ukur pencapaian mereka. Bagi mereka, Ā mengatur prioritas itu penting. Untuk sukses kejar mimpi, mereka harus membuat daftar prioritas yang harus mereka lakukan untuk menuju mereka ke mimpi atau tujuan tersebut. Daftar penyelesaian prioritas tersebut dapat menjadi tolak ukur pencapaian mereka menuju mimpi besar. Itulah beda orang sukses dengan orang biasa.
Ketidakmampuan untuk menentukan hal-hal yang penting dalam hidup orang biasa, memang bisa menimbulkan kekacauan, mulai dari masalah keuangan..., pekerjaan..., percintaan, hingga keluarga. Karenanya, agar tidak terus merasa tertekan dan sulit mencapai kesuksesan, kita perlu mengatur ulang prioritas hidup. Kita bisa memulai menyusun prioritas dengan memahami nilai diri sendiri.
Di tahap awal menyusun prioritas, kita perlu menyusun target kehidupan..., mengetahui posisi pencapaian..., dan menyusun langkah-langkah yang bisa diupayakan untuk mewujudkan target tersebut. Selanjutnya, penyusunan prioritas bisa dilakukan dengan mengevaluasi diri, setidaknya dalam kurun enam bulan belakangan. Misalnya, menuliskan koreksi, kesalahan, dan perbaikan yang bisa diambil. Bisa dari aspek pekerjaan, keuangan, hingga percintaan.
Jika kedua hal ini telah dilakukan, maka kita bisa mulai mengambil langkah yang tepat untuk menyusun prioritas. Masih bingung menentukan prioritas hidup kita?
Hidup kita adalah jumlah total dari semua keputusan yang kita buat setiap hari, dan keputusan itu ditentukan oleh prioritas kita. Apa pun yang kita pilih untuk menjadi prioritas kita, tetapkan waktu untuk itu dan fokuslah untuk mencapainya. Kemampuan untuk memahami prioritas dan mengatur waktu termasuk dalam keterampilan psikologis dan kognitif yang penting. Refleksi terbesar dari prioritas kita adalah waktu. Apa pun yang kita katakan tentang apa yang penting, ujian sebenarnya adalah di mana kita menempatkan waktu. Tidak ada gunanya menetapkan prioritas jika kita tidak mau mematuhinya. Ya kan?
Stephen R. Covey pernah bilang; "Most of us spend too much time on what is urgent and not enough time on what is important". Kebanyakan dari kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk hal-hal yang mendesak dan tidak cukup waktu untuk hal-hal yang penting.
Hai orang hebat...,
Apakah kamu masih sering bingung karena apa yang harus kamu lakukan? Dan apakah yang kamu lakukan itu kamu merasa itu tidak berdampak baik untuk diri kamu? Apakah kamu jadi lelah secara mental dan pikiran? Apakah kamu merasa telah membuang-buang waktu dan energimu?
Pernah...? Kamu bertanya tentang banyak hal pada dirimu sendiri...?
Aku pernah. Karena sering kali tu begini. Pilihan dan keputusanku adalah cerminan dari seberapa baik aku menetapkan dan mengikuti prioritas. Kuncinya adalah bukan memprioritaskan apa yang ada di jadwal, tapi menjadwalkan prioritas itu. Akulah yang menentukan skala prioritas itu. Dan itu harus dimulai dari pemahamanku akan hal-hal dasar yang sederhana.
Steve R. Covey dalam bukunya "First Things First" nya menguraikan konsep manajemen prioritas berdasarkan penting dan mendesaknya suatu kegiatan. Covey menguraikannya dalam bentuk empat kuadran. Kuadran I untuk hal yang penting dan mendesak, Kuadran II untuk hal penting dan tidak mendesak, Kuadran III untuk hal tidak penting dan mendesak, Kuadran IV untuk hal tidak penting dan tidak mendesak.
Lalu, bagaimana pemahamanmu tentang ke empat kuadran ini? Pemahamanku atas apa-apa yang pernah kubaca dari konsep manajemen prioritas ini, begini saja. Kuadran I, untuk hal yang penting dan mendesak; itu adalah pertemuan bisnis, mempersiapkan diri untuk ujian tesis besok hari, mendahulukan keadaan yang bersifat krisis, misalnya pekerjaan yang memiliki deadline atau batas waktu. Kuadran II, untuk hal yang penting dan tidak mendesak; itu adalah rekreasi atau traveling, menjadi perfeksionis dalam pelajaran dan pekerjaan, menjalin silaturahmi dengan teman dan keluarga. Kuadran III untuk hal yang tidak penting dan mendesak; itu adalah pertemuan yang kadang sifatnya rutinitas seperti arisan atau kumpul dengan teman, menjawab e-mail atau pesan untuk urusan remeh temeh, mengejar acara diskonan. Kuadran IV untuk hal yang tidak penting dan tidak mendesak; itu adalah kegiatan yang sifatnya pelarian, ngobrol berjam-jam ngalor ngidul, menonton program TV yang tidak bermanfaat.
Dari pemahamanku akan hal-hal sederhana, membuat aku tak pernah bingung harus melakukan kegiatan yang mana dulu dari sekian banyak aktivitasku. Banyak hal yang bisa aku lakukan. Hal ini disebabkan karena aku sejak kecil juga diajarkan ayahku untuk paham bagaimana menyusun skala prioritas yang benar. Ayah bilang; "Tanpa tujuan dan rencana untuk mencapainya, kamu seperti kapal yang berlayar tanpa tujuan. Tapi, jika kamu ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin, kamu harus mengetahui hal-hal yang menjadi prioritas dan melakukan hal yang terbaik untuk mencapainya".
Maka, dalam kehidupan sehari-hari dan banyaknya kesibukan yang aku miliki sejak mulai sekolah dasar, rasanya 24 jam saja tidak cukup. Aku mulai dari hal-hal yang sederhana. Aku rutin membaca buku best seller. Aku belajar juga ga pernah tinggal dalam sehari, aku juga ga pernah absen untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Mencuci piring sudah menjadi tugas domestikku sejak kecil hingga sekarang ha-ha. Aku selalu suka sibuk-sibuk tuh, ga tahu kenapa bermenung dan berdiam diri itu membuat hidupku terasa sia-sia. Pokoknya, aku ikut semua kegiatan ekstrakulikuler dari sekolah dasar hingga sekolah lanjutan pertama, baik itu Pramuka hingga menari tradisional. Aku selalu ikut tanding keluar kota, selain cerdas cermat juga untuk beberapa kegiatan ekstrakulikuler, lomba baca puisi misalnya. Tapi..., meskipun di sekolah banyak kegiatan, aku tetap membantu ibuku berdagang setiap hari minggu. Berdagang sambil membaca koran pembungkus dagangan adalah hal yang paling seru aku lakukan. Sepulangnya berdagang, beberes dan memadu padankan pakaian dagangan ibuku ke dalam plastik baru adalah hal yang paling menyenangkan. Dan untuk hal-hal yang pernah kutemui di hari itu, aku juga suka menuliskannya sambil begadang. Begitulah. Badagang dan bagadang memang sukaku. Tiada hari tanpa hal-hal yang berarti dalam hidupku. Itulah kenapa, aku paling muak dengan hal-hal yang buang-buang waktu.
Ā
Hal terpenting dalam hidup adalah mengetahui hal terpenting dalam hidup. Pas kuliah S1 misalnya, aku yang main juga iya, tapi belajar juga tetaplah pasti. Seimbanglah. Enggak yang belajar mulu...., apalagi main melulu. Selalu ada batasannya. Kalau besok sidang skripsi misalnya, berarti malam harinya aku ga boleh nonton konser siapa pun, enggak yang streaming film sampai larut juga. Pas baru nikah ya, kalau sedang menabung untuk membangun rumah berarti aku harus kurangi jajan atau traktir teman-teman serta mengontrol pengeluaran yang tidak perlu. Pas kuliah S2 juga, tidak ada kegiatan yang haw-haw. Aku kuliah Pascasarjana gitu ya gaess, sambil kerja iyaa..., sambil ngasuh anak pulak, beli dagangan juga.... Keluarga selalu menjadi prioritas nomor satu, tidak peduli apa yang terjadi di tempat lain.
Aku tidak akan mudah terlena saat ada godaan di tengah perjalanan. Namun, tak bisa dimungkiri, terkadang tak mudah untuk menyusun prioritas. Suka atau tidak, dunia ini berkembang..., prioritas berubah, dan aku juga.
Pernah..., aku merasa lelah menjalani rutinitas dan itu merupakan hal wajar. Tapi, sebagian orang kadang terus-menerus merasa bosan, bingung..., kesal..., tertekan, bahkan stres saat menjalani kehidupannya. Sedangkan aku tidak. Jujur, aku juga mungkin punya beberapa masalah terkait penentuan prioritas. Tapi ku prioritaskan diriku, entah itu ketekunan..., kesempurnaan..., dan kesabaran. Ku Prioritaskan minatku. Itu yang membuatku tetap waras hingga sekarang ha-ha-ha.
Ku rutinkan waktuku untuk mengulik kisah hidup orang-orang sukses. Banyak hal yang bisa aku tiru. Semacam; Hidup adalah tentang melakukan hal-hal yang penting terlebih dahulu. Melakukan apa yang paling penting adalah pekerjaan tersulit dan paling berharga yang akan mereka lakukan, apalagi jika mereka sebagai seorang pemimpin. Fakta membuktikan, orang yang hidup dan memimpin dengan paling gembira dan puas adalah mereka yang memiliki kejelasan tentang prioritas mereka. Orang dengan tujuan hidup, akan sukses karena mereka tahu ke mana tujuan mereka. Sesederhana itu, ternyata.
Aku membaca dan mencatat. Ada beberapa pelajaran yang aku dapat dari mengulik kisah orang-orang hebat; Hidup itu singkat. Fokus pada apa yang paling penting; kamu harus mengubah prioritasmu dari waktu ke waktu. Ketika kamu menjalankan rutinitas..., kamu pasti membedakan apa yang harus terlebih dahulu dikerjakan dan mana yang bisa dinomor duakan. Dengan adanya skala prioritas, kamu tahu apa saja yang harus kamu kerjakan dengan urutan dan tujuan yang jelas. Memiliki prioritas yang jelas..., membuat kamu tidak lagi bingung dalam mengerjakan tanggung jawab dan kegiatan di hari itu.
Kamu jadi paham apa yang harus kamu lakukan. Kamu jadi lebih bersemangat..., karena kamu dapat mengukur pencapaian melalui daftar prioritas yang harus kamu lakukan, kamu jadi lebih bersemangat karena tahu bahwa kamu selangkah lebih dekat dengan mimpi kamu. Walaupun terlihat sepele, tapi dampak dari membuat skala prioritas sangatlah besar untuk progres kamu dalam kehidupan. Supaya hari-hari kamu semakin produktif dan dijalani dengan maksimal.
Kamu jadi fokus dengan pekerjaan..., karena ketika kamu telah menentukan apa yang harus didahulukan yang merasa sangat penting, otomatis tidak ada waktu yang terbuang dalam mengerjakannya.
Terutama pada hal yang harus diprioritaskan terlebih dahulu apalagi pekerjaan tersebut bersifat darurat.
Kamu selalu melangkah ke depan..., karena kamu yang memiliki prioritas tentu akan berpikir maju dan menyelesaikan setiap langkah dengan baik terutama pada pekerjaan yang harus didahulukan. Selain itu, kamu yang paham dengan prioritas tentu akan bisa menggali potensi yang ada di dalam diri. Sebab, kamu akan berusaha sekuat tenaga menyelesaikan tugas yang harus diselesaikan.
Kamu mempunyai visi yang benar..., visi yang akan memperlihatkan kualitas dan cara kamu menentukan sebuah prioritas. Visi yang dapat membantu kamu dalam menjalani sebuah pekerjaan agar tercapai sebuah tujuan. Dengan visi yang baik..., pastinya kamu tahu mana yang harus diutamakan untuk mencapai tujuan kamu tersebut. Kamu punya keputusan yang baik..., karena kamu yang paham tentang prioritas tentunya bisa membuat keputusan yang baik.
Sebuah pepatah mengatakan hidup adalah sebuah pilihan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pilihan yang diambil oleh seseorang merupakan sebuah prioritas dari orang itu sendiri. Orang yang paham akan prioritas, setelah mengambil keputusan akan tahu mana yang harus didahulukan dan mana yang akan dikerjakan nanti. Selain itu, setelah menentukan apa yang diutamakan, orang tersebut akan mengerjakannya dengan serius dan cepat.
Itulah mengapa mengatur prioritas itu penting. Karena skala prioritas..., adalah dasar dari segala tindakan.
Selamat Mencoba..!
#KSStory#KSGarden#KSMotivasi
#PejuangMimpi #Episode15
#Prioritaskan Dirimu