Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Lainnya

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Lagu Duet - Arina, Bidadari Dalam Doa

28 November 2025   13:26 Diperbarui: 28 November 2025   13:26 75 1 0


 Arina, saat kau meminta aku menulis puisi
Kutumpahkan hatiku di malam yang sunyi belaka.
Kutatap langit dan kusampaikan pada cahaya,
Tentang lelaki yang mencintai wanita surga.

Aku mendengar suaramu lewat bait yang lirih,
Seakan ada rindu yang kau sembunyikan bersih.
Namun langkah kita memang berbeda arah,
Kadang hati ingin dekat, tapi tak boleh mengalah.

Di buku rahasia wanita di balik jilbab yang teduh,
Kusimpan namamu, meski luka jadi rumah yang kupeluk.
Setiap kalimat patah adalah harapan yang layu,
Sebab aku tahu, takdir tak pernah memilih aku.

Tapi ketahuilah, wahai lelaki yang diam di kejauhan,
Ada doa yang kubisikkan meski tak terdengar dari hadapan.
Bukan cinta yang kita perjuangkan di dunia fana,
Hanya ketulusan yang tak meminta apa-apa.

Abahmu menentukan arah langkahmu kelak,
Aku hanya bayangan di persimpangan yang sesekali menengok.
Namun di sujud-sujudku, namamu tetap kusebut lembut,
Meski aku bukan imam yang kau tunggu untuk hidup.

Biarlah kisah ini mengalir dalam dunia maya,
Biarlah ia berjalan jauh tanpa meminta kembaliannya.
Cinta kepada bidadari tak harus saling memiliki,
Kadang cukup menjadi doa yang tak pernah mati.

Bila takdir memisahkan dua jiwa tanpa suara,
Biarlah kisah ini tetap abadi sebagai cahaya.
Cinta kepada bidadari memang tak bersatu di dunia,
Namun tetap hidup---karena kau titipkan pada doa.