Belajar sendiri itu lebih bahenol bin montok daripada nyinyirin orang, asyeeeeek ...
Cara terbaik menghadapi orang yang membenci kita adalah tetap berada di jalur yang kita lalui, dan jangan lari dari kenyataan. Suatu kebodohan yang dilakukan berulang adalah kita terus meratap, kenapa ada orang yang tidak suka kepada kita?
Kenapa hater harus lahir kedunia? Kenapa aku tetap dibenci meskipun aku telah melakukan hal terbaik kepada orang bahkan sebuah pengorbanan besar? Adalah Suatu ketololan yang mengerikan, ada yang sampai bunuh diri saat dibully.
Jika Anda menonton sinetron tentang orang-orang berkonflik biasanya tokoh protagonisnya akan menang di akhir cerita. Hater terpuruk. Sementara peran yang kita mainkan sekarang bukanlah peran pura-pura, tapi kenyataan yang perlu kita hadapi untuk survive alias bertahan.
Menghadapi orang yang benci kita, tidak suka dengan kita harus dengan cara yang elegan, inspiratif, produktif, syukur-syukur bisa menular dan mengubah cara pandang para hater tersebut. Tidak perlu frontal dan konfrontatif yang justru akan menyebabkan persoalan menjadi berlarut dan tidak akan pernah selesai.
Secara praktis berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk menghadapi orang yang membenci kita, tidak suka sama kita:
1. Hindari konflik
Hal-hal yang bersifat konfrontatif hanya buang-buang waktu. Melayani hater baik di medsos maupun diluar sana tidak akan pernah selesai, seperti api yang Anda padamkan dengan bensin, tidak akan pernah padam. Jika Anda seorang Muslim, maka Qur’an mengajarkan, selesai suatu kerjaan, kerjakan hal lain dan kepada Tuhanmu sajalah engkau berharap. (Qur’an 94). Banyak hal produktif yang bisa Anda lakukan untuk membuat hidup ini lebih sehat dan menyenangkan bersama orang-orang yang menyenangkan pula. Menghindari konflik bukan berarti kita pengecut atau kalah. Justru sebaliknya, mengalah untuk menang.
2. Ambil pelajaran yang berguna dari kebencian orang terhadap kita
Selalu ada hikmah pada setiap masalah, termasuk menghadapi hater, pembenci yang selalu tidak suka dengan kita ini. Diantaranya, kita bisa jadi lebih kuat dalam hidup karena mampu mengendalikan diri. Kita tidak mudah terbakar emosi, tersulut amarah dan bebas dari kecemasan. Orang yang kuat itu bukanlah orang yang berotot dan memiliki kekayaan dan kekuatan luar biasa di muka bumi ini, tapi dia adalah siapa pun yang ketika dia ingin marah dia tidak jadi melampiaskan amarahnya.
3. Tetap fokus pada kesibukan dan pencapaian kita
Hidup hanya sekali dan siapa pun pasti ingin bahagia di dunia ini dengan memperjuangkannya dari awal kehidupan. Kembali lagi merujuk kepada Kalam Ilahi di atas, setelah selesai satu urusan, kerjakan yang lain. Tidak ada waktu untuk kita membicarakan aib orang lain, termasuk menanggapi hater yang sejak zaman nabi hingga selebriti selalu ada, katakanlah, untuk menguji kita secara mental maupun spiritual. Kesuksesan Anda lebih penting dan sang waktu bagaikan pedang melibas siapa pun yang menyia-nyiakan kesempatan.