Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Wiraswasta

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Ziarah Kubur Mengingatkan Kita Akan Mati dan Akhirat

5 November 2019   11:35 Diperbarui: 5 November 2019   12:39 42 3 1

Sebagian dari kita kadang ada perasaan malas (segan) ketika mendatangi pusara meski itu pusara kedua orang tua kita sendiri. 

Dalam Islam sendiri tidak ada syariat (aturan) yang mewajibkan umatnya untuk melalukan ziarah kubur

Sebagian ulama berpendapat bahwa ziarah kubur merupakan ibadah yang bersifat sunnah karena mengingatkan seseorang akan kematian dan kehidupan sesudah mati yang lebih kekal dan abadi.

Mendoakan kedua orang tua atau orang yang kita sayangi atau bahkan para pejuang Islam (waliyullah) bisa dilakukan di mana saja dan kapan pun waktunya. Tidak harus mendatangi pusaranya.

Sebagian ulama lagi mengatakan, mengingat tidak ada tuntunan (dalil) yang tegas dan jelas mengenai ziarah kubur maka menziarahi kuburan orang tua atau pusara para wali termasuk perbuatan yang bersifat bid'ah (tanpa dalil, dibuat-buat dan over)

Artikel terkait : 

https://m.wartaekonomi.co.id/berita226656/hukum-ziarah-kubur-menurut-ustad-abdul-somad.html

https://m.liputan6.com/citizen6/read/3873910/tata-cara-ziarah-kubur-sesuai-sunnah-dalam-ajaran-islam

https://muslim.or.id/34001-ziarah-kubur-antara-sunnah-dan-bidah.html