Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1
Kadal atau yang memiliki nama ilmiah Eutropis multifasciata merupakan hewan melata (reptilia) berkulit halus dan nampak bersisik. Hewan yang sepintas menyerupai cicak itu termasuk yang susah ditangkap dan bergeraknya pun sangat cepat.
Meski sepintas terlihat nggilani (menggelikan / menjijikkan) namun sebagian orang berhasil memanfaatkan kadal sebagai bahan pengobatan.
Dalam teori lima unsur Traditional Chinese Medicine (TCM), kadal berfungsi sebagai tonik untuk organ ginjal dan bisa meningkatkan vitalitas seksual.
Juga berfungsi sebagai tonik energi murni, darah dan chi paru-paru. Manfaat lainnya bisa meredakan penyakit asma dan mengobati batuk berlendir serta meringankan kinerja paru-paru.
