Meike Juliana Matthes
Meike Juliana Matthes Freelancer

Penulis buku, The Purple Ribbon. Buku tentang kelainan neurologis akibat cacat kongenital tengkorak, diterbitkan oleh Pustaka Obor Indonesia, 2024.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Yuk, Keliling Amsterdam Naik Tram dan Menikmati Budaya Indonesia

4 September 2025   16:27 Diperbarui: 4 September 2025   18:29 280 22 9

Stasiun kereta Amsterdam Centraal termasuk salah satu stasiun yang paling sibuk di Eropa. Banyaknya kerumunan penumpang yang berseliweran di dalam stasiun membuat aku dan sahabatku kesulitan untuk mencari satu sama lain, padahal ponsel dalam genggaman masing-masing, sampai akhirnya aku mengatakan "Ku tunggu di depan Stand Informasi". 

Ini adalah titik pertemuan yang paling mudah dan praktis. Mudahnya karena terletak dekat gerbang utama stasiun sedangkan praktisnya karena jika masih memiliki pertanyaan seputar Amsterdam, bisa langsung ditanyakan pada petugas di loket.

Angin dingin di musim panas yang berasal dari North Sea menyergap saat kami keluar meninggalkan stasiun. Hal ini membuatku harus melingkarkan syal di leherku. 

Hal baru menggunakan tram

Sebelum menuju hotel, kami singgah untuk membeli tiket di GVB Service and Tickets yang gedungnya terletak pas di depan stasiun kereta. Tiket ini bisa digunakan untuk seluruh jenis transportasi publik kota: tram, metro, dan bus. Tentu saja layanan pembelian tiket juga bisa diakses lewat aplikasi. 

Ada hal baru dalam penggunaan tiket. Jika menggunakan transportasi tram maka jangan lupa untuk selalu men-scan tiket tersebut saat memasuki dan saat keluar tram, jika tidak, bisa saja penumpang mendapat masalah saat menaiki transport berikut. 

Mesin scan di tram, gunakan saat masuk dan keluar (dokumentasi pribadi) 
Mesin scan di tram, gunakan saat masuk dan keluar (dokumentasi pribadi) 
Amsterdam tetap saja sangat mempesona bagiku meskipun sangat-sangat ramai. Di sini, aku bisa menangkap lebih banyak bahasa di jalan atau di lorong-lorong kota. 

Amsterdam benar-benar multi-kultur and I love it. 

Tapi, bukan karena itu saja. 

Jembatan Brandweerbrug yang dibangun pada tahun 1879 (dokumentasi pribadi) 
Jembatan Brandweerbrug yang dibangun pada tahun 1879 (dokumentasi pribadi) 

Mengapa Amsterdam begitu menarik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5