Noni Zakyatin Nufus
Noni Zakyatin Nufus Pelajar Sekolah

politik dan kewarganegaraan FIS UNNES

Selanjutnya

Tutup

Video

Vidio Produksi UMKM Tempe

11 November 2025   00:23 Diperbarui: 11 November 2025   00:23 60 1 0

Proses Produksi Tempe di Dusun Kebonadem, Desa Merbuh: Menjaga Kualitas dari Kedelai hingga Siap Edar
Proses pembuatan tempe di Dusun Kebonadem, Desa Merbuh, menjadi salah satu contoh bagaimana tradisi dan ketelitian berpadu dalam menjaga kualitas produk lokal. Kegiatan produksi yang dilakukan oleh Bu Zulfa ini diawali dengan pemilihan kedelai berkualitas tinggi. Kedelai yang telah disortir kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggiling pembersih untuk menghilangkan kotoran dan lendir hingga benar-benar bersih.
Setelah melalui tahap pembersihan, kedelai dicuci kembali dengan air bersih sebanyak dua kali untuk memastikan kebersihannya. Proses berikutnya adalah perendaman selama beberapa jam hingga teksturnya menjadi lebih lunak dan siap untuk tahap fermentasi.
Bu Zulfa memilih menggunakan kedelai impor sebagai bahan baku utama. Menurutnya, kualitas kedelai impor lebih baik dibanding kedelai lokal yang dinilai belum memenuhi standar dalam proses pembuatan tempe.
Dalam kegiatan produksinya, Bu Zulfa mampu menghasilkan sekitar 35 kilogram tempe setiap hari. Jumlah tersebut meningkat menjadi 45 hingga 50 kilogram pada akhir pekan, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar.
Produk tempe hasil olahan Bu Zulfa kini telah dipasarkan tidak hanya di sekitar Desa Merbuh, tetapi juga menjangkau kawasan sepanjang jalur Pantura serta sejumlah warung makan, salah satunya Warung Mas Budi.
Tempe yang diproduksi dijual dalam dua jenis kemasan, yakni bungkus plastik dan bungkus daun, yang masing-masing memiliki penggemar tersendiri. Melalui ketekunan dan komitmen menjaga mutu, usaha tempe di Dusun Kebonadem ini menjadi salah satu potret keberhasilan industri rumahan yang mampu bersaing.