Opa Jappy Official
Opa Jappy Official Jurnalis

Pegiat Literasi Publik

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Pendekatan Kolaborasi Pentahelix pada Kasus-kasus Intoleransi

12 Januari 2025   11:08 Diperbarui: 12 Januari 2025   11:08 146 2 1


Pendekatan Kolaborasi Pentahelix pada Kasus-kasus Intoleransi 

"Pentahelix" dari "penta" atau lima; "helix" atau jalinan, jaringan, kait-mengait. Pada Kasus-kasus Intoleransi, bisa melalui  Pendekatan Pentahelix, yaitu, 

1. Tokoh-tokoh Agama, Kyai, Pdt, Pastor, Ustadz, Guru-guru atau siapa pun yang ada di Area Pembinaan Iman Umat. 

2. Akademisi Bidang Agama; meningkatkan Literasi Agama (sendiri dan yang lain); memahami pemahaman iman Agama melalui perspektif Agama tersebut. 

3. Komunitas, Masyarakat, Umat pemeluk Agama; terutama mereka yang jadi korban persekusi stop diam dan pasrah, tapi ikut berproses, bersuara, berjuang. Masyarakat stop jadi Silent Majority yang takut, pecundang, dan nanti ini-itu. 

4. Media, Stop jadi Corong dan Penyebar Intoleransi, Hoax Agama, "Media Intimidator." 

5. Pemerintah, Aparat Negara, Kemauan Politik, dan Sanksi yang tegas.

Komposisi keberagaman entitas tersebut dapat dikelola atas dasar pendekatan tata kelola kolaboratif. Tata kelola kolaboratif merupakan pengaturan pemerintahan di mana lembaga publik secara langsung melibatkan pemangku kepentingan non-negara dalam proses pengambilan keputusan bersama yang bersifat deliberatif. 

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan di masyarakat melalui serangkaian faktor yang sangat penting dalam proses kolaboratif. 

Faktor-faktor tersebut adalah musyawarah, membangun kepercayaan, mengembangkan komitmen, dan saling pengertian. 

Oleh Opa Jappy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3