Opa Jappy Official
Opa Jappy Official Jurnalis

Pegiat Literasi Publik

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Hikmat, serta Penerapan pada Hidup dan Kehidupan

14 Januari 2025   05:52 Diperbarui: 14 Januari 2025   06:10 162 3 0



Hikmat merupakan suatu proses perjalanan, bukan tujuan akhir. Karena semakin mempraktikkan hikmat, maka akan terus merasakan dan mengalami manfaatnya dalam hidup dan kehidupan.

Kitab Pengkhotbah, Ibrani, Qohelet, Megillat Qohelet. Yunani, Biblion Ekklsiastes; Vulgata, Liber Ecclesiastes.

Pengkhotbah, pada masa lalu, merupakan sebutan atau gelar; diberikan pada orang sementara berorasi. Itu sesusi makna qoheleth; dari qahal atau berkumpul. Qohelet berarti seseorang atau orang yang biasa dan sementara berbicara pada suatu perkumpulan

Pengkhotbah, sejak lama, diyakini bersumber dari Salomo. Atau orasi dan narasi edukasi dari Salomo ditulis, dicatat ulang, oleh Salomo atau para staf Kerajaan

Salomo berkuasa sebagai Raja di Israel 970-931 SM. Namun, sejumlah puisi, orasi, dan narasi, pada Kitab Amsal, Pengkhotbah, dan Kidung Agung, yang dihubungkan dan bersumber dari Salomo; ditulis atau dikumpulkan sejak ia masih muda, bahkan ketika usia remaja.

Ia menyebut diri anak Daud, raja di Yerusalem; pemimpin paling bijaksana dari umat Allah; penggubah banyak amsal; kerajaannya dikenal karena kekayaan dan kemuliaan berlimpah-limpah. Bahkan, sumber Sejarah Raja-raja di Timur Tengah menyebut bahwa Salomo menulis tidak kurang dari 3000 amsal dan 1005 lagu.

Makna dan Pemaknaan

1. Masyarakat Yunani kuno, memaknai hikmat sebagai kebajikan penting. Ada di Dewi Metis dan  Athena (Athena keluar dari kepala Zeus; kuat, adil, murah hati dan perawan suci)

2. Socrates dan Plato, pada masanya, disebut sebagai fisuf yang yang memiliki pengetahuan, pemahaman, pengertian paripurna. Mereka adalah orang-orang yang cinta  Hikmat atau filosofi (filo, cinta, kasih; sofia, hikmat)

3. Aristoteles, hikmat sebagai pemahaman sebab-akibat; mengetahui mengapa suatu hal itu seperti itu; lebih dari sekedar tahu

4. Mesir Kuno, Dewa Sia personifikasi hikmat atau dewa kebijaksanaan

5. Perjanjian Lama, hikmat dikaitkan dengan Salomo, raja yang meminta hikmat dari Allah. Hikmat, , disebut 222 kali di Alkitab, sebagai sifat baik tertinggi; berhubungan erat dengan kebaikan, , keadilan  

Sejak masa lalu, para Genius, Filsuf, dan Pemimpin selalu mendorong semua orang, terutama generasi penerus agar menambah dan meningkatkan hikmat. Hal tersebut melalui banyak hal. Antara lain (i) baca dan belajar dari orasi dan narasi berhikmat, (ii) jangan berhenti belajar; belajar dari pengalaman; pengalaman hidup diri sendiri dan orang lain, (iii) interaksi dengan orang bijak; diskusi dengan orang yang lebih berpengalaman dan bijaksana, (iv) meditasi dan refleksi. Luangkan waktu untuk merenung dan memahami diri sendiri.

Ingat hikmat adalah suatu proses perjalanan, bukan tujuan akhir. Karena semakin  mempraktikkan hikmat, makan akan terus merasakan dan mengalami manfaatnya dalam hidup dan kehidupan.

Hikmat merupakan pengetahuan, pengertian, pemahaman menyeluruh (tentang atau terhadap sesuatu). Hikmat mendorong agar bertindak (psikomotoris), terjadi perubahan sikap dan nilai/value (afektif), dan menambah pengetahuan (kognitif).

Cakupan pada Perkembangan Hidup dan Kehidupan Manusia

Ranah Kognitif. Hikmat tidak hanya sekadar pengetahuan, tetapi juga pemahaman yang mendalam. Ini berarti, seseorang yang memiliki hikmat tidak hanya tahu tentang sesuatu, tetapi juga mengerti mengapa dan bagaimana sesuatu terjadi. Pengetahuan ini terus bertambah seiring dengan waktu dan pengalaman.

Ranah Afektif. Hikmat mendorong perubahan sikap dan nilai. Artinya, ketika seseorang semakin bijaksana, ia akan memiliki pandangan hidup yang lebih luas, lebih toleran, dan lebih bijaksana dalam mengambil keputusan. Nilai-nilai yang dianutnya pun akan semakin kokoh dan menjadi pedoman hidupnya.

Ranah Psikomotorik. Hikmat mendorong seseorang untuk bertindak. Pengetahuan dan pemahaman yang mendalam akan mendorong seseorang untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan yang dilakukan pun akan lebih bijaksana dan berdampak positif bagi diri sendiri dan orang lain.

Seseorang yang memiliki hikmat, bukan tiba-tiba, turun dari langit, tapi ada banyak hal lain yang bertalian. Karena,

Hikmat adalah proses. Hikmat bukan tujuan akhir, melainkan proses yang terus berkembang seiring dengan bertambahnya usia dan pengalaman.

Hikmat bersifat holistic. Hikmat tidak hanya melibatkan aspek intelektual, tetapi juga emosional dan spiritual.

Hikmat adalah kunci keberhasilan: Orang yang bijaksana cenderung lebih sukses dalam kehidupan, baik dalam karir, hubungan sosial, maupun spiritual.

Menerapkan Hikmat

Hikmat lebih dari sekadar pengetahuan. Ini adalah pemahaman mendalam yang mengarah pada tindakan bijaksana, perubahan sikap, dan peningkatan pengetahuan. Hikmat menjadi semacam kompas yang memandu perjalanan hidup dan kehidupan. Dan (akan) nampak ketika tampil di berbagai area dan arena hidup dan kehidupan sehari-hari.

Ranah Pendidikan. Guru dan Dosen yang bijaksana tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebaikan dan mendorong siswa untuk berpikir kritis.

Pekerjaan dan Kepemimpinan. Seorang pemimpin yang bijaksana mampu mengambil keputusan yang tepat, memotivasi tim, dan membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja.

Interaksi Sehari-hari. Orang yang bijaksana mampu menghadapi masalah dengan tenang, berempati terhadap orang lain, dan menghargai perbedaan.

Dalam hubungan
Memunculkan Empati, memahami perasaan orang lain dan merespons dengan bijaksana. Komunikasi, Mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan jelas dan membangun. Maaf dan memaafkan, Mampu mengakui kesalahan dan memberikan kesempatan kedua.

Dalam pekerjaan
Pengambilan keputusan, menganalisis situasi dengan tenang dan memilih tindakan terbaik. Kerja sama, dengan orang lain dengan saling menghormati. Inovasi, terbuka pada ide-ide baru dan terus belajar.

Dalam diri sendiri
Introspeksi, mengenali diri sendiri dengan jujur. Manajemen emosi,  mengelola emosi dengan baik, terutama dalam situasi sulit. Pertumbuhan pribadi, Terus mengembangkan diri dan mencapai potensi maksimal.

Menerapkan hikmat dalam kehidupan sehari-hari membawa banyak manfaat. Terlihat ketika membangun hubungan yang lebih kuat dan bermakna dengan orang lain.

Kehidupan yang lebih bahagia, dengan mengambil keputusan yang bijaksana, kita cenderung lebih bahagia dan puas dengan hidup.

Keberhasilan yang lebih besar,  hikmat membantu kita mencapai tujuan dan mengatasi tantangan dengan lebih efektif.

Damai batin, memahami diri sendiri dan dunia di sekitar, maka (akan)  mencapai kedamaian batin.

Mari terus menerus berproses sehingga mencapai dan menjadi Pribadi yang Berhikmat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2