Nomine Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2024. Guru dan Penulis Buku, menyukai informasi seputar olahraga, perjalanan, pertanian, kuliner, budaya dan teknologi.
Dua hari setelah bencana longsor dan banjir bandang di Kota Enrekang, kondisi jalan sudah bisa dilewati kendaraan. Meskipun demikian, para pengendara wajib untuk berhati-hati saat melintas.
Antrean panjang tetap berlaku, khususnya di Kulinjang. Antrian kendaraan juga akan terjadi tak jauh dari jalan amblas Kulinjang. Ada titik longsor parah yang mengancam setiap saat.
Dalam perjalanan dari Toraja menuju Makassar, saya menyaksikan sendiri kondisi sepanjang jalan, keadaan kota Enrekang dan ruas jalan di Kecamatan Cendana. Intinya, kerusakan jalan terjadi di sana-sini.
Setelah jalan amblas di Kulinjang, pemandangan akan dihiasi oleh serangkaian titik longsor. Jalan becek oleh tanah dan air yang ada di badan jalan banyak dijumpai.
Hanya sekitar 300 meter dari Kulinjang, terdapat longsor yang menghancurkan beberapa bangunan rumah warga. Tepatnya di sisi kiri jalan dari arah Toraja. Pergerakan longsoran tanah membuat rumah dan tiang listrik seolah tertelan bumi.
Ada pula bekas pohon tumbang. Inilah yang paling banyak sepanjang jalan poros Kulinjang-Kota Enrekang-Cendana.
Jika berkendara malam hari dan hujan, mesti ekstra hati-hati. Tanah labil dan pohon tumbang masih mengancam. Tanah berpasir, berlumpur dan lahan gundul bekas ladang jagung makin menambah labilnya kondisi jalan.
Kesigapan pihak terkait seperti kepolisian, BNPB dan swadaya warga lokal berhasil menyingkirkan puluhan batang pohon yang sempat menumbuhkan akses transportasi.