Pende Lengo
Pende Lengo Mahasiswa

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Tumbilotohe, Tradisi Malam Pasang Lampu di Gorontalo

20 Maret 2024   21:38 Diperbarui: 20 Maret 2024   21:45 729 40 21

Tradisi Ramadan unik di daerahku. Dokpri edit Canva
Tradisi Ramadan unik di daerahku. Dokpri edit Canva
 

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah : 185)

Bulan Ramadan adalah bulan dilimpahkan-Nya segala rahmat, karunia, hidayah serta pengampunan. Dilipatgandakan pahala dan keberkahan serta nikmat yang tiada habisnya kita rasakan. Pun termasuk dengan adanya tradisi di masing-masing daerah dalam menyambut bulan kemuliaan Ramadan. Memperkokoh persatuan dan kesatuan dengan kerukunan dan kedamaian melalui budaya dan keanekaragaman tradisi yang berkembang di masyarakat. 

Setiap daerah, suku, adat, budaya atau pun keluarga memiliki masing-masing tradisi dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Di daerah saya sendiri, di Gorontalo ada tradisi unik pada tiga malam terakhir di bulan Ramadan, menjelang hari raya Idulfitri. Nama tradisinya adalah Tumbilotohe.

Istilah Tumbilotohe berasal dari bahasa Gorontalo dari dua suku kata, yakni 'Tumbilo' yang berarti memasang, dan 'Tohe' yang diartikan sebagai lampu. Tohe atau disebut juga Tohetutu merupakan lampu tradisional khas Gorontalo. 

Biasanya Tohetutu dibuat dengan menggunakan botol-botol bekas pakai berbahan kaca seperti minuman berenergi. Atau bisa juga menggunakan cangkang kerang maupun tempurung kelapa. Bahan bakar umumnya adalah minyak tanah, namun bisa juga dengan minyak kelapa maupun getah damar. Lampu dengan berbahan bakar getah damar biasanya akan mengeluarkan bau yang berbeda dari lampu lainnya. Sayangnya getah damar sudah jarang digunakan sebab untuk mendapatkannya, penduduk mesti menadah langsung di hutan. 

Namun karena zaman sekarang, minyak tanah juga sudah sulit didapatkan, masyarakat banyak yang beralih dengan memasang lampu tumblr LED warna warni guna memeriahkan suasana momen malam Tumbilotohe.

Tradisi Tumbilotohe sendiri diperkirakan telah berlangsung sejak sekitar abad ke-15 atau 16, atau sejak agama Islam masuk di bumi Gorontalo. Penduduk setempat biasanya akan menyalakan dan menaruhnya di halaman, pagar rumah, sepanjang jalan menuju masjid, pun di sawah dan pekarangan penduduk.

Bahkan di zaman modern dengan arus digital yang semakin kuat, pemerintah setempat gencar mengusahakan agar tradisi yang menjadi warisan turun-temurun ini tetap terjaga dengan mengadakan semacam lomba atau pun penilaian kampung, desa atau pun kecamatan mana yang paling bagus dan meriah kreasi jejeran lampu botol-botol tersebut. Hal ini guna melestarikan budaya atau pun tradisi dan menambah spirit dalam ibadah di Ramadan yang sebentar lagi akan berganti Syawal, juga mengingatkan agar senantiasa mensyukuri nikmat Allah yang telah mempertemukan Ramadan dengan kita.

Demikian, terkait tradisi Ramadan unik di daerahku dalam mystery challenge 2 di Ramadan bercerita edisi hari kesepuluh. Semoga sepuluh hari berikut dan berikutnya lagi kita senantiasa sehat dan semangat dalam rukun ibadah yang telah diperintahkan oleh Sang Ilahi Rabbi. Menjadi insan yang bermanfaat dan berguna untuk agama dan umat sekalian.