Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Tenaga Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 101 x Prestasi Digital Competition (68 writing competition, 23 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

PNS Inspiratif "Dyah Putri Ambarwati", Malaikat Tak Bersayap Anak dengan Kelainan Hati Kronis

19 November 2020   11:39 Diperbarui: 19 November 2020   13:44 956 22 0


Sosok ini 'Dyah Putri Ambarwati' (37 thn) sudah daku kenal sepak terjangnya di kegiatan sosial sejak 2015. Daku menyebut Dyah Putri Ambarwati sebagai Malaikat Tak Bersayap bagi anak-anak kelaianan hati kronis. Keluarga dan anak-anak kelaianan hati kronis ini mendapat panggilan sebagai pejuang hati.

Dyah merupakan pencetus "Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi" di RSKO Jakarta pada bulan maret 2015. Gerakan sosial ini dijalankan dengan menjual kuliner di RSKO Jakarta dimana hasil penjualan 100 % digunakan untuk membantu keperluan keluarga dan pasien kelainan hati kronis. 

Gerakan dijalankan oleh sembilan orang ASN RSKO Jakarta melalui penjualan nasi kotak seharga sepuluh ribu rupiah. Dari Maret 2015 s/d Desember 2016 sudah terjual lebih kurang 2000 box. Selama 22 bulan Gerakan ini telah membantu Pejuang Hati tidak kurang dari 60 penerima manfaat.

Kemudian dirinya di tahun 2017 mendirikan Gerakan Pejuang hati. Selain mendampingi anak dengan gangguan hati kronis, gerakan ini juga turut terjun ke masyarakat untuk mensosialisasikan gangguan hati pada anak dan seputar donor hati. 

Gerakan Pejuang hati menyediakan fasilitas Rumah Singgah Pejuang Hati bersama Hery dan Sutriono pada 14 januari 2020. Fasilitas rumah singgah pejuang hati merupakan tempat tinggal sementara bagi anak dan keluarga dengan gangguan hati kronis dari luar Jabodetabek yang akan melakukan transplantasi hati di RSCM Jakarta. 

Rumah yang dijadikan rumah singgah merupakan bangunan 2 (dua) lantai yang kami sewa dan beralamat di Jl.Kenari 2 No.177 tidak jauh dari RSCM tempat mereka berobat dan menggantungkan harapan kesembuhan anak mereka. 

Jumlah kamar yang tersedia bagi Pejuang Hati sebanyak 7 (tujuh) kamar. Bila terjadi peningkatan kebutuhan rumah singgah, kami menyewa rumah kontrakan disekitar Rumah Singgah. 

Adapun yang berhak tinggal disana adalah orang tua dari luar Jabodetabek yang tidak memiliki kemampuan untuk hidup di Jakarta, sedangkan kondisi anak mereka memaksa untuk mereka tetap ada di Jakarta sampai anak mereka menjalani Transplantasi Hati. 

Aceh, Papua, Gorontalo, Makassar, Lampung, Sumbawa, Tegal, Malang, Sidoarjo, Bandung adalah beberapa daerah asal keluarga Pejuang Hati yang pernah dan sedang tinggal di Rumah Singgah Pejuang Hati.

Tidak hanya menyediakan rumah singgah, dirinya bersama Hery dan Sutriono menjadi pelopor pelatihan kemandirian bagi keluarga Pejuang Hati di tahun 2018. 

Pelatihan kemandirian ini  dibuat dengan secara aplikatif , mudah, dan langsung bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari orang tua pejuang hati Jabodetabek yang sedang berjuang. 

Dalam kegiatan pelatihan kemandirian, Gerakan Pejuang Hati mendatangkan para professional di berbagai bidang, seperti : pelatihan memasak, beauty class, menjahit, kerajinan tangan, dan hidroponik. Beberapa orang tua juga diberikan bantuan usaha agar dapat mencapai kemandiriannya.

Tahun 2019, Dyah dan relawan pejuang hati membentuk Sayap Pejuang Hati di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sayap Pejuang Hati adalah relawan-relawan daerah yang menjadi perpanjangan tangan dari Yayasan Rumah Satu Hati di Jakarta.

Selama perjalanan Gerakan ini, juga membuat wadah komunikasi bagi pejuang hati di sebuah grup telegram khusus untuk orangtua penyintas gangguan hati kronis. 

Inovasi berikutnya, Gerakan ini membangun sistem informasi Pejuang Hati web base. Program (aplikasi) ini memfasilitasi data demografi pasien, rekam hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan informasi edukasi Kesehatan menyangkut gangguan hati. 

Sistem informasi ini dibuat dikarenakan sejarah pengobatan anak menjadi bagian terpenting yang akan menjadi acuan para orang tua, terlebih jika anak tersebut telah menjalani transplantasi hati. 

Kemudian dirinya dan relawan mendirikan Yayasan Rumah Satu Hati pada 11 Desember 2019. Yayasan Rumah Satu Hati sebagai Yayasan sosial untuk mendampingi perjuangan penyintas gangguan hati di Indonesia. 

Dalam menjalankan aktivitas Gerakan Pejuang Hati sebagai sumber pendanaan dengan menjual marchandise (kaos, topi, tumbler, buku, boneka, gelang, kantong belanja) dan menerima bantuan pembiayaan dari masyarakat/perusahaan.

Perkembangan gerakan ini begitu pesat dimana jumlah anggota Gerakan Pejuang hati dari 2017 sebanyak 49 orang terdiri pengurus pusat, cabang pejuang hati jawa barat, jawa tengah, jawa timur, dan relawan daerah yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Sumbawa. Dalam kurun waktu lima tahun Gerakan Pejuang hati telah membantu 525 penerima manfaat dan kebanyakan dari keluarga prasejahtera.

Saat ini (19/11/2020) Dyah Putri Ambarwati terpilih sebagai salah-satu dari 10 PNS Inspiratif di Ajang Anugerah ASN 2020. Pada 11 Desember 2020 apakah menjadi 3 besar sosok PNS Inspiratif 2020 ? tergantung di malam penjurian yang dilaksanakan 19 November 2020.

Untuk lebih lengkapnya bagaimana perjuangan Dyah Putri Ambarwati dalam menjalankan Gerakan Pejuang Hati dapat membacanya  DI SINI

-

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Instagram I Twitter I web I Email : mastiyan@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3