Saya seorang individu yang penuh semangat dan kreativitas, selalu siap untuk mengeksplorasi dunia dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Saya percaya bahwa kehidupan adalah petualangan yang tak terbatas, dan saya berusaha untuk terus mengembangkan diri dan memperluas batas-batas saya. Ketika berhadapan dengan tantangan, saya memiliki sikap yang positif dan tekad yang kuat untuk mencapai tujuan yang saya tetapkan. Saya percaya bahwa setiap rintangan adalah peluang untuk belajar dan tumbuh. Saya adalah seorang pemecah masalah yang kreatif, suka berpikir di luar kotak, dan mencari solusi inovatif dalam setiap situasi. Selain itu, saya memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai situasi dan lingkungan. Saya menikmati berinteraksi dengan orang-orang baru dan belajar dari perspektif mereka. Saya juga pandai bekerja dalam tim dan memiliki kemampuan kepemimpinan yang memungkinkan saya untuk menginspirasi dan memotivasi orang lain menuju kesuksesan bersama. Saya adalah pribadi yang berkomitmen terhadap pertumbuhan pribadi dan profesional. Saya senang terlibat dalam kesempatan belajar baru dan terus meningkatkan keterampilan saya. Saya percaya bahwa dengan pengetahuan dan pengalaman yang terus berkembang, saya dapat memberikan kontribusi yang signifikan dan memberikan dampak positif bagi dunia di sekitar saya. Secara keseluruhan, saya adalah seseorang yang bersemangat, kreatif, dan adaptif. Saya memiliki minat yang luas, keinginan untuk terus belajar, dan tekad untuk mencapai keberhasilan. Saya siap untuk menghadapi tantangan baru dan mengeksplorasi potensi terbaik saya untuk menciptakan perubahan yang berarti.
Kampung Malaumkarta memunculkan potensi wisata alam pantai berpasir putih yang juga berfungsi sebagai tempat perkembangbiakan penyu. Di samping itu, Pulau UM, yang merupakan habitat bagi kelompok Kelelawar (Chiroptera), menjadi daya tarik lain dalam kawasan tersebut.
Desa Wisata Malaumkarta terletak di Distrik Makbon, kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, Pulau Um menjadi salah satu pulau kecil yang menarik di Kampung Malaumkarta. Pulau ini secara geografis berdekatan dengan Pantai Malaumkarta, yang terletak di utara Kota Sorong. Kawasan ini terletak di teluk Dore, sebuah teluk yang terletak di Distrik Makbon.
Perjalanan menuju Pulau Um memakan waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan perahu panjang dari Kampung Malaumkarta, yang berjarak sekitar 10 km. Untuk mencapai Kampung Malaumkarta dari kota Sorong, perlu ditempuh perjalanan sejauh 40 km dalam waktu 2 - 3 jam, baik dengan mobil, motor, maupun angkutan kota.
Pulau Um termasuk dalam kategori pulau yang tidak berpenghuni. Nama "Um" sendiri berasal dari bahasa Moi yang berarti kelelawar, sehingga Pulau Um juga sering disebut sebagai Pulau Kelelawar. Fenomena ini disebabkan oleh pemandangan yang khas pada siang hari, di mana pulau ini dibanjiri oleh kelompok Kelelawar yang tidur bergelantungan di pepohonan.
Diawali dengan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) pada tahun 1969, proses ini menjadi momentum pemilihan bagi rakyat Irian Barat dalam menentukan apakah ingin merdeka atau bergabung dengan Indonesia. Pada periode tersebut, tokoh adat Irian Barat dikumpulkan di Jakarta untuk berdiskusi.
Warga Kampung Brawijaya, yang sebagian besar berasal dari Suku Moi, dengan gembira menyambut kepulangan tokoh-tokoh adat tersebut. Kabar penggabungan Irian Barat dengan Indonesia dengan cepat menyebar, menyebabkan situasi menjadi lebih kondusif, dan pasukan Kodam V/Brawijaya mulai meninggalkan wilayah tersebut.
Namun, nama "Kampung Brawijaya" bukanlah penamaan resmi, sehingga masyarakat setempat perlu memberikan nama kepada kampung tempat mereka tinggal. Inilah asal mula nama Malaumkarta, dengan kata 'Mala' berarti gunung dalam Bahasa Moi, merujuk pada dataran tinggi di selatan Malaumkarta; 'um' diambil dari Pulau Um; dan 'karta' dari seorang tokoh adat yang ikut dalam konferensi di Jakarta.
Pulau Um, terkenal sebagai habitat kelelawar dan tempat bertelurnya Penyu Belimbing, adalah bagian dari Kampung Malaumkarta yang terletak di Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya. Malaumkarta dikenal sebagai "Permata di Papua."
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, jalur udara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Domine Eduard Osok, Sorong adalah pilihan utama, dengan waktu tempuh 4 jam 10 menit. Dari sana, perjalanan darat menuju Desa Wisata Malaumkarta hanya memerlukan waktu 1 jam 20 menit lagi.
Artikel ini bertujuan untuk memperkenalkan sejarah dan pesona Kampung Malaumkarta, mengaitkannya dengan tradisi dan identitas budaya Papua. Bagi mereka yang tertarik dengan kekayaan budaya dan keindahan alam, Malaumkarta menawarkan pengalaman yang tak terlupakan.