
Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES), Roro Damselina Aliyah P. F. dari Jurusan Sistem Informasi, berupaya menghadirkan kontribusi nyata bagi masyarakat desa melalui pembuatan video lagu Indonesia Raya menggunakan footage Desa Paseban, Kabupaten Klaten. Karya ini lahir dari pemikiran bahwa ilmu dan keterampilan yang diperoleh di bangku kuliah perlu diimplementasikan secara langsung di tengah masyarakat.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari KKN UNNES GIAT 13 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (KKN) LPPM UNNES. Program ini mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan masyarakat sekaligus mengaplikasikan keilmuan yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan di lokasi KKN.
Video Indonesia Raya ini disusun dari berbagai potongan visual desa, mulai dari suasana lingkungan, aktivitas masyarakat, hingga fasilitas desa yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari warga. Video tersebut dirancang untuk diputar pada rapat desa, musyawarah, serta kegiatan resmi lainnya sebagai pembuka acara.
Lagu Indonesia Raya sebagai simbol pemersatu bangsa kerap dikumandangkan dalam kegiatan formal. Ketika lagu kebangsaan dipadukan dengan visual desa sendiri, suasana yang tercipta menjadi lebih dekat dan bermakna. Desa tidak lagi sekadar menjadi latar kehidupan, melainkan hadir sebagai bagian nyata dari Indonesia.
Desa dipandang sebagai wajah Indonesia yang sesungguhnya, tempat nilai kebersamaan, gotong royong, dan kepedulian sosial masih tumbuh kuat. Melalui video ini, diharapkan masyarakat Desa Paseban dapat merasakan kebanggaan terhadap lingkungannya sendiri, sekaligus menumbuhkan semangat nasionalisme dalam setiap kegiatan desa.
Selain berfungsi sebagai pembuka acara, video Indonesia Raya dengan footage lokal ini juga menjadi bentuk dokumentasi visual desa. Media sederhana seperti ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat identitas desa serta menjadi arsip yang bernilai di masa mendatang.
Melalui karya sederhana dalam kegiatan KKN, kehadiran mahasiswa diharapkan tidak hanya sebatas menjalankan kewajiban akademik, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Nasionalisme dapat tumbuh dari hal-hal sederhana, dimulai dari desa, untuk Indonesia.