Hanoman Diutus untuk Bebaskan Dewi Sinta

Hanoman Diutus untuk Bebaskan Dewi Sinta

Babak demi babak dalam seni drama dan tari (sendratari) Ramayana di kawasan candi Prambanan cukup memikat. Para penonton akan dimanjakan dengan keelokan tari-tarian yang menampilkan banyak karakter.

Penonton sendratari Ramayana Prambanan dari Jakarta (dokpri)

Tata lampu (lighting) yang apik akan dapat dinikmati sesuai suasana yang sedang terjadi dalam cerita. Keadaan sedang gembira, sedang sedih, dan  keadaan lain didukung oleh tata lampu yang cocok.

Dalam babak ke sekian, digambarkan suasana di keputren, yaitu keadaan di sebuah taman yang dihuni kaum wanita. Di sanalah Dewi Sinta ditempatkan dengan ditemani oleh Trijata, keponakan Rahwana.

Setelah Rahwana gagal mendekati Dewi Sinta seperti yang sudah diceritakan dalak artikel ini,  ia pun pergi meninggalkan keputren. Tinggalah Dewi Sinta bersama Trijata.

Pada saat itu, datanglah Hanoman ke keputren secara diam-diam. Pada awalnya, kedatangannya sempat dimarahi oleh Trijata. Namun, setelah Hanoman menunjukkan cincin dari Rama Wijaya, barulah Dewi Sinta percaya.

Ketika Hanoman ingin memboyong Dewi Sinta untuk dibawa pulang ke suaminya, Rama Wijaya, ada penolakan. Dewi Sinta tidak mau diboyong oleh Hanoman. Ia ingin Rama Wijaya sendiri yang menjemput ke taman keputren milik Rahwana tersebut.

Pada saat Hanoman sedang asyik berbincang-bincang dengan Dewi Sinta dan Trijata, keberadaannya telah diketahui pihak keluarga kerajaan.

Putra mahkota kerajaan, Indrajit berusaha menangkap Hanoman dengan susah payah. Namun, usaha itu tidak sia-sia. Hanoman berhasil ditangkap.

Rahwana sangat marah dengan kedatangan Hanoman yang akan membebaskan Dewi Sinta tersebut. Untuk itu, Rahwana ingin menghukum Hanoman. Rahwana memerintahkan untuk membakar Hanoman hidup-hidup.