Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Terjebak Macet selama Tiga Jam di Kawasan IKN Nusantara

14 Mei 2024   18:22 Diperbarui: 14 Mei 2024   18:40 3926 10 5

Terjebak Macet selama Tiga Jam di Kawasan IKN Nusantara

Hujan turun membuat jalan di kawasan IKN Nusantara becek dan licin. Tanah dan campuran semen yang berceceran di jalan menjadi "bubur" saat hujan mulai reda. Pengguna jalan akan kesulitan untuk melewati jalur jalan seperti itu.

Dokpri
Dokpri
Bukan rahasia lagi, di mana ada pembangunan besar-besaran, jalan yang dilewati truk, mobil, dan alat berat menjadi korban utama. Pada saat panas terik, debu beterbangan. Ketika hujan turun, jalanan menjadi becek dan licin.

Pada tanggal 8 Januari 2024, kami terjebak dalam kemacetan saat pulang melaksanakan tugas sebagai pengawas sekolah waktu itu. Kami mengunjungi dua sekolah, yaitu SMP 20 PPU dan SMP 6 PPU.

Berhubung acara cukup padat, kami meninggalkan sekolah yang dikunjungi sudah menjelang sore. Perjalanan menjelang sore di kawasan IKN Nusantara sangat riskan.

Para pekerja pembangunan gedung dan jalan baru di wilayah ibu kota Republik Indonesia itu meninggalkan tempat kerja pada jelang sore. Apalagi turun hujan, ada kemungkinan waktu kerja dihentikan.

Sejak melewati kawasan Rumah Teknologi di bekas rumah dinas bupati Penajam Paser Utara jalanan sudah mulai terasa tidak nyaman. Hujan tinggal gerimis sore itu. Tanah dan ceceran campuran semen menyatu di jalanan membuat licin semakin parah.


Kami yang berada dalam mobil merasa was-was alias khawatir dengan jalan yang begitu becek dan licin. Tanjakan dan turunan jalan tampak dari kejauhan cukup menyedihkan kondisinya.  

Kami melihat banyak kendaraan di sisi kiri dan kanan jalan berhenti, menunggu antrean untuk dapat lewat. Sisi jalan bagian tengah hanya dapat dilalui oleh kendaraan kecil.

Beberapa saat kami sempat ikut tertahan di pinggir jalan. Mobil dengan driver Pak M. Hanafi harus rela berhenti beberapa saat untuk menunggu giliran bisa jalan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2