Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Inilah Jajan Pasar Tradisional Jawa yang Sering Dirindukan Para Perantau
Jajan pasar tradisional atau kue-kue jadoel sering membuat rindu. Para perantau yang mudik kadang-kadang ingin bernostalgia dengan camilan atau kudapan tradisional Jawa.
Untung, ada pasar yang menjual makanan, minuman, dan jajanan tradisional jadoel yang sering membuat kangen atau rindu itu. Pasar yang sudah menjadi objek wisata kuliner tersebut berada di sebuah desa di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Nama objek wisata kuliner tersebut adalah Loka Batari. Pada kesempatan mudik ke Jawa, saya pun tertarik untuk berkunjung ke objek wisata kuliner tradisional tersebut.
Jajan Pasar yang Menggoda
Pada saat memasuki objek wisata kuliner Loka Batari, kita dapat memilih lapak yang menjual makanan, lauk-pauk, minuman, atau jajanan (kudapan) yang berada pada beberapa lapak atau warung sederhana. Setiap lapak akan diserbu oleh penggemarnya masing-masing.
Pengunjung yang ingin menikmati sarapan nasi gudeg, misalnya, dapat langsung menuju lapak yang menjual nasi gudeg. Kita dapat memilih lauk sesuai selera. Namun, ada racikan dasar dengan harga yang sangat terjangkau. Pengalaman membeli nasi gudeg yang pernah saya lakukan dapat dibaca di sini.
Pada lapak lain, ada ibu-ibu yang menjual jajan pasar yang cukup menggoda. Jajan seperti cenil, lupis, gethuk, gemblong, ketan putih, ketan hitam, sawut, dan sejenisnya dapat kita temukan. Satu hal yang membuat bersemangat untuk berbelanja: harga sangat terjangkau.
Satu bungkus jajan tersebut (bisa dipilih sesuai selera) dibanderol dengan harga 5K (lima ribu rupiah). Umumnya para pengunjung tidak cukup hanya membeli satu bungkus. Ada yang membeli tiga, empat, atau enam bungkus. Dalam cuplikan video yang disertakan pada bagian awal tulisan ini, saya membeli empat bungkus jajan tradisonal itu.
Ukuran memang kecil atau mini tetapi rasa camilan berbungkus itu cocok di lidah saya. Cara pengolahan juga tidak asal-asalan. Kue-kue itu diolah secara profesional (menurut pengamatan saya pribadi). Hal itu terlihat dari lemper yang saya beli. Saya perhatikan adonan ketan putih sangat bagus sehingga tidak tampak butir-butir ketannya.
Gunakan Uang Koin Kreweng
Untuk berbelanja di pasar Loka Batari, kita disarankan menukar uang rupiah dengan koin yang terbuat dari kreweng (tanah liat). Uang koin itu ada yang bernilai 2K, 5K, dan 10K. Untuk uang koin yang bernilai setara dua ribu rupiah, tertera angka di sana 2000.
Untuk uang koin yang bernilai setara lima ribu rupiah, ada angka tertera 5000. Kemudian untuk uang koin setara sepuluh ribu rupiah tidak ada tertera angka. Dalam satu sisi uang koin itu terdapat tulisan LOKA BATARI.
Loka Batari Hanya Buka Hari Minggu
Anda yang meencanakan berkunjung ke objek wisata kuliner Loka Batari perlu mencatat waktu buka atau operasionalnya. Objek wisata kuliner itu hanya buka setiap hari Minggu pagi. Rencanakan untuk datang pagi-pagi, sekitar pukul 07.00 WIB. Jika Anda datang kesiangan harap bersiap-siap untuk antre.
Pengunjung cukup ramai karena lokasi mudah dijangkau dengan kendaraan sepeda gowes dan sepeda motor. Anda akan bereburt cepat dengan pengunjung lain yang umumnya datang secara berombongan.
Silakan memperhatikan cuplikan video pada bagian akhir. Di sana terlihat banyak mobil yang terparkir sejak pagi hari. Pada umumnya pengunjung datang untuk makan pagi atau sarapan yang spesial.***
Penajam Paser Utara, 13 Juli 2024