Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video

Menikmati Suasana Pantai Pulau Tangkil di Lampung

15 April 2025   16:19 Diperbarui: 15 April 2025   16:19 128 3 3

Menikmati Suasana Pantai Pulau Tangkil di Lampung


Hari keenam lebaran (5/4/25) kami mengunjungi pantai Pulau Tangkil di Lampung. Pagi-pagi sekitar pukul setengah tujuh kami sudah berangkat. Hal itu dilakukan untuk menghindari kemacetan jalan. 

Berfoto di atas kapal (dokpri)
Berfoto di atas kapal (dokpri)

Dua cucu kami sangat antusias dalam perjalanan. Pantai yang kami kunjungi merupakan pantai terdekat dari rumah anak pertama saya di Lampung.

Tiket masuk ke wilayah objek wisata juga tergolong standar, yaitu Rp 15.000 (lima belas ribu rupiah) per kepala. Biaya yang agak terasa pada saat kami naik kapal menuju pulau Tangkil. Setiap kelompok atau rombongan naik kapal sewa. Artinya, tidak ada kapal yang bisa digunakan untuk beramai-ramai banyak orang dari pengunjung campuran.

Meskipun hanya dua atau tiga orang tetap harus sewa satu kapal. Jika ada sepuluh atau lima belas dalam satu rombongan juga hanya perlu menyewa satu kapal.

Jarak tempuh kap[al sangat dekat. Mungkin tidak sampai sepuluh menit. Biaya sewa per kapal Rp 200.000 (dua ratus ribu rupiah). Pada saat tiba di lokasi pantai, ada lagi tiket masuk yang harus dibayarkan. Selain itu, pengunjung yang memerlukan gazebo untuk beristirahat dikenakan biaya sewa Rp 100.000 (seratus ribu rupiah) per gazebo.

Saat kami tiba di pantai Pulau Tangkil, tampak sudah cukup banyak pengunjung. Kami segera memilih gazebo yang nyaman. Bekal makanan segera diletakkan di dalam gazebo. Cukup banyak bekal untuk camilan dan makan siang selama bersantai di pantai tersebut.

Ada yang terlupakan yaitu minuman panas. Untuk itu, sebelum bermain-main air, saya pergi ke warung terdekat untuk membeli minuman teh panas. Hanya satu gelas minuman teh panas yang saya beli dengan harga Rp 6.000 (enam ribu rupiah). 

Bersantai di bawah pohon (dokpri)
Bersantai di bawah pohon (dokpri)

Camilan berupa gorengan belum siap dijual. Padahal saya ingin menikmati gorengan sambil minum teh panas. Sambil menikmati minuman, saya dapat melihat pengunjung yang baru datang.

Bisa tidur-tiduran di atas tikar (dokpri)
Bisa tidur-tiduran di atas tikar (dokpri)

Sebagian menyewa gazebo dan sebagian yang lain memilih menggelar tikar di atas pasir di bawah pohon rindang. Cukup banyak pohon rindang di pinggir pantai.

Setelah menikmati segelas minuman teh panas saya segera menuju gazebo yang disewa oleh anak pertama saya. Istri tercinta duduk dengan santai. Sementara itu menantu dua cucu mulai asyik bermain pasir.

Bermain pasir di pantai (dokpri)
Bermain pasir di pantai (dokpri)

Anak pertama saya juga cukup asyik bermain-main bersama dua cucu kami. Sementara itu pengunjung terus bertambah. Hal itu terlihat dengan kedatangan beberapa kapal membawa penumpang dengan jumlah bervariasi.

Bagaimana suasana Pantai Tangkil pada hari Sabtu (5/4/25) itu? Selamat menyaksikan video yanhg disertakan dalam tulisan sederhana ini.

Penajam, 15 April 2025 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2