Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Ada Pengamen di Atas Kapal Klotok Pelabuhan Kampung Baru Balikpapan
Kapal klotok pada hari-hari tertentu cukup diminati masyarakat yang akan menyeberangi Teluk Balikpapan dari Penajam ke Balikapan atau sebaliknya. Kapal kayu tersebut cukup laris karena cepat berangkat dengan tiket yang sangat terjangkau. Tidak ada jadwal jam berapa berangkat. Patokannya jumlah penumpang.
Pada saat jumlah penumpang sudah mencukupi kuota untuk hari itu, langsung berangkat. Itulah keunggulan kapal klotok di wilayah kami. Di samping cepat berangkat, harga tiket kapal klotok juga ramah di kantong.
Satu orang dikenakan biaya tiket Rp 11.000 (sebelas ribu rupiah) dari pelabuhan Kampung Baru Tengah ke pelabuhan Penajam. Sebaliknya, tiket dari Penajam ke Kampung Baru Tengah hanya Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah). Ongkos sebesar itu cukup terjangkau karena kapal klotok akan melayari Teluk Balikpapan sejauh kurang lebih lima kilometer. Coba bayangkan jika kita harus berenang sejauh lima kilometer dalam arus air laut yang cukup deras? Untuk berjalan kaki di daratan sejauh lima kilometer pun kita akan pikir-pikir. Lebih baik kehilangan uang sepuluh ribu rupiah, bukan?
Pada tanggal 20 April 2024, saya menumpang kapal klotok dari pelabuhan Kampung Baru Tengah dengan tujuan ke pelabuhan Penajam. Saat itu penumpang cukup ramai.
Kapal klotok berjajar rapi menunggu penumpang. Dalam satu kapal sudah dijatah kuota berapa orang penumpang yang dapat dinaikkan. Setelah kuota terpenuhi, pengemudi kapal segera menjalankan kapal tersebut.
Pada saat penumpang belum penuh, terlihat ada pengamen yang mencari rezeki. Peristiwa itu cukup langka atau jarang terjadi pada hari-hari biasa. Berhubung waktu itu masih dalam suasana bulan Syawal, penumpang padat, sang pengamen memanfaatkan hal tersebut.
Saya menikmati suara sang pengamen tidak dapat dengsan santai karena kondisi di sekitar cukup berisik. Beberapa penumpang tampak sedang masuk kapal. Ada pula suara sang pengemudi kapal yang "mengusir" penumpang yang salah naik. Setiap penumpang memiliki tiket dengan tulisan nomor kapal yang harus dinaiki.
Umumnya penumpang kurang memperhatikan hal itu. Pokoknya dilihat ada kapal dengan banyak penumpang, langsung ikut naik. Padahal hal itu cukup berbahaya. Apabila ada kelebihan muatan, ada kemungkinan bisa terjadi musibah. Kapal bisa miring saat dijalankan atau bahkan bisa tenggelam karena beban yang harus ditanggung melebihi batas maksimal.
Marilah sejenak menyaksikan kesibukan di pelabuhan Kampung Baru Tengah, Kota Balikpapan. Saksikan detik-detik kapal akan berangkat meninggalkan pelabuhan, ada pemandangan yang cukup langka.
Penajam, 9 Mei 2025