Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video

Malam Minggu Main Sepak Bola di Belakang Masjid

10 Mei 2025   20:44 Diperbarui: 10 Mei 2025   20:44 123 6 3

Malam Minggu Main Sepak Bola di Belakang Masjid


Diolah dengan Canva Premium (dokpri)
Diolah dengan Canva Premium (dokpri)

Malam Minggu identik dengan hari istimewa bagi para remaja. Mereka yang mempunyai uang tentu akan  menghabiskan waktu dengan banyak cara. Ada yang nongkrong di kafe, pergi nonton, atau pergi berbelanja ke mal.

Sebagian remaja yang tidak hobi jalan-jalan, ada yang cukup di rumah main game atau berkumpul dengan keluarga. Mereka yang mempunyai cita-cita besar tentu memanfaatkan hari libur dengan belajar lebih giat. Bagi mereka belajar tidak boleh ada jeda.

Pada pukul 21.00 Wita saya keluar rumah untuk mencari udara segar. Lingkungan tempat tinggal kami adalah di perumahan. Banyak rumah yang sudah tampak sepi. Tidak ada suara terdengar dari luar.

Saya melangkahkan kaki menuju masjid Al Muhajirin. Tampak anak-anak remaja sedang asyik bermain sepak bola. Ada yang tampak berkeringat banyak. Hal itu terlihat karena ada yang tidak memakai baju. 

Saya berdiam sejenak untuk merekam aktivitas mereka. Area tempat bermain sepak bola yang cukup sempit justru memiliki tantangan tersendiri dengan jumlah pemain 3-3.

Arena Bermain Fisik

Area di belakang masjid Al Muhajirin tersebut memang disediakan untuk permainan fisik. Bukan area bermain dengan otak. Meskipun dalam kenyataannya permainan dengan fisik juga memerlukan pemikiran (otak) pula.

Tanah di belakang masjid tersebut dibeli oleh jamaah masjid secara patungan. Menurut Pak Suyono, bendahara masjid Al Muhajirin, rumah (lama) beserta tanah dibeli dengan harga Rp 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta rupiah). Ukuran rumah satu kapling plus.

Ukuran normal tanah di perumahan kami adalah 10x 12 meter. Berhubung posisi lahan di sudut, baisanya ada tambahan skian meter untuk sisi-sisinya.

Setelah tanah dan rumah terbeli kemudian dilakukan renovasi. Sebagian lahan digunakan untuk tempat parkir dan tempat bermain anak-anak. Sebagian digunakan untuk ruang atau kantor sekretariat masjid.

Ada ring untuk basket disediakan. Bola basket juga dibelikan secara pribadi oleh Pak Suyono. Ada disediakan pula papan untuk bermain tenis meja (ping pong).

Lahan sempit tetapi beberapa fasilitas untuk bermain disediakan. Tujuan penyediaan tempat tersebut untuk memfasilitasi anak-anak dan remaja agar dapat melakukan olah fisik di lingkungan perumahan sendiri. Seperti lingkungan perumahan lain di Indonesia, ahan untuk bermain sangat terbatas. 

Lingkungan rumah biasanya juga sudah tidak menyediakan tempat untuk bermain yang longgar. Umumnya setiap keluarga sudah menghabiskan lahan untuk ruang atau kamar-kamar.

Dengan adanya area untuk bermain-main fisik tersebut, anak-anak dan remaja yang tidak ada agenda keluar dapat memanfaatkan dengan baik. 

Orang tua tentu dapat melakukan pengawasan dari dekat. Dengan lampu yang cukup terang, masyarakat yang lewat juga dapat memantau aktivitas anak-anak dan remaja di sana.

Mulai pagi hingga malam hari selalu ada anak dan remaja yang bermain-main di area tersebut. Pak Suyono yang mempunyai gagasan untuk menyiapkan arena bermain fisik itu mendapatkan dukungan dari beberapa jamaah masjid yang lain.

Dengan adanya area untuk bermain fisik tersebut diharapkan kecanduan pada ponsel dan game online dapat dikurangi. Anak-anak dan remaja di lingkungan Perumahan Penajam Indah Lestari atau yang lebih dikenal dengan nama Perumahan BTN Kilo Satu Penajam diharapkan dapat memanfaatkan lahan dan fasilitas yang disediakan di sana.

Penajam Paser Utara, 10 Mei 2025

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2