Sarapan Nasi Soto Ayam Kampung Cukup Enam Ribu Rupiah Satu Porsi

Saat kami tiba di lokasi Kios Pajero, suasana masih sepi. Dari sekian banyak kios, baru satu kios yang buka, yaitu warung soto ayam kampung. 

Adik Tarti langsung mendatangi kios yang sudah buka tersebut dan menanyakan apakah masakan sudah siap disajikan. Pemilik warung mengatakan bahwa masakan sudah siap. Adik Tarti segera memesan dua porsi soto ayam kampung untuk kami. Tidak ketinggalan minuman teh hangat juga dipesan.

Saya memilih teh panas tanpa gula. Hal itu saya lakukan karena beberapa menit sebelumnya, saya sudah minum teh panas manis di warung Bu Harni Mbah Surip di kawasan Umbul Brondong.

Sambil menunggu hidangan nasi soto diracik, saya berkeliling area Kios Pajero. Saya sangat bersyukur karena keadaan masih sepi. Belum ada pengunjung lain yang datang. Saya dapat leluasa menjelajah lokasi yang tidak terlalu luas tetapi cukup lapang. Tempat parkir sangat lebar.

Penasaran ingin melihat suasana sekitar Kios Pajero? Silakan menyaksikan cuplikan video yang disertakan dalam tulisan sederhana ini.

Hidangan siap disantap (dokpri)

Begitu selesai merekam suasana sekitar Kios Pajero, saya pun menikmati nasi soto ayam kampung yang cukup menggoda. Pernak-pernik di dalam mangkok tidak jauh berbeda dengan warung lain. Selain nasi, ada so'un (bakmi putih), kecambah pendek, bawang goreng, dan daun seledri.

Berapa Harga Satu Porsi?

Saat selesai makan dan bersiap meninggalkan lokasi, saya bertanya kepada Adik Tarti, berapa harga satu porsi nasi soto tersebut. Adik Tarti berpikir sejenak, karena harga yang dibayar adalah total dari semua hidangan yang dimakan dan satu porsi yang dibawa pulang untuk Mbak Srimulyo.

"Satu porsi sekitar enam ribu!"

Harga pastinya kurang tahu karena pihak pedagang tidak menuliskan harga per porsi di dinding. Eh, tadi kami makan di bawah tenda di halaman. Tidak sempat masuk ke dalam warung. Entah ada atau tidak daftar menu makanan di dalam warung tersebut.