Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Hujan Cukup Deras di Penajam, Waspada Air Menggenang
Hari Sabtu (13/9/25) hujan turun sejak subuh di Penajam, Kalimantan Timur. Curah hujan awalnya hanya rintik-rintik. Kian lama kian terasa deras setelah pukul delapan pagi.
Langit tampak keabu-abuan. Itu sebagai pertanda hujan akan lama turun. Saya mengamati sekeliling rumah. Pada sisi kiri rumah ada parit kecil. Pada sisi depan rumah ada pula parit kecil. Posisi tinggi air hampir menyentuh batas maksimal tinggi parit pada pukul 09.00 Wita.
Ada rasa khawatir jika hujan masih akan turun dengan deras. Rasa khawatir jika air yang menggenang akan bertambah besar. Hal itu cukup merisaukan. Beberapa waktu silam, air yang menggenang hingga masuk rumah. Hal itu tentu akan merepotkan.
Posisi rumah tinggal kami berada pada cekungan rendah. Jika air menggenang, lokasi rumah kami lebih dahulu tergenang air dibandingkan posisi rumah tetangga yang berada di ujung barat dan timur perumahan.
Teringat Banjir di Bali
Beberapa hari yang lewat, Pulau Bali diterjang banjir. Beberapa wilayah sempat terendam air hujan selama beberapa jam. Video yang beredar di media sosial memperlihatkan jalanan yang berubah menjadi sungai. Banyak sampah terekam kamera. Diwartakan ada sembilan orang meninggal.
Banyak bangunan roboh dan tanah longsor. Air sungai meluap. Intensitas hujan cukup tinggi. Banjir yang terjadi pada tanggal 10 September 2025 itu merupakan banjir terbesar selama 10 tahun terakhir. Info banjir Bali lebih lengkap dapat disimak di sini.
Hujan Deras Mulai Reda
Pada pukul 09.20 Wita, hujan yang semula cukup deras di Penajam berangsur mereda. Air hujan masih turun tetapi tidak begitu deras. Sinar matahari juga mulai terasa hangatnya.
Saya mulai lega. Bayangan banjir seperti yang terjadi di Bali perlahan memudar. Saya pun melongok lagi parit di samping kiri rumah dan di depan rumah. Ketinggian air mulai menurun. Itu artinya, air yang menggenang mulai lancar mengalir menuju laut.
Wilayah perumahan kami memang tidak jauh dari laut (Teluk Balikpapan). Hanya sekitar satu kilometer ada pantai. Sebuah sungai (kami menyebutnya parit besar) melintas di tengah perumahan kami. Air yang terkumpul di parit besar itulah yang mengalirkan air hingga ke laut.
Tetap Waspada Pascahujan
Meskipun hujan sudah mulai berangsur mereda, kewaspadaan harus tetap dijaga. Biasanya, sehabis hujan, akan banyak binatang dari dalam tanah yang keluar. Binatang itu bisa berupa tikus, kecoak, dan binatang lain yang biasa bersarang di dalam tanah.
Setiap rumah perlu mengantisipasi kedatangan tamu yang tidak diundang itu. Sewaktu-waktu, kecoak, tikus, atau binatang lain dapat masuk ke dalam rumah untuk mencari tempat yang tidak basah.
Sudut-sudut ruang atau daerah yang agak terlindung di dalam rumah, perlu diwaspadai. Biasanya, tikus, kecoak dan sejenisnya akan berpindah sarang di sana.
Obat pembasmi serangga perlu disiapkan. Aktivitas bersih-bersih lantai perlu dipersering. Pintu yang langsung menuju luar rumah perlu dijaga. Artinya, pada saat membuka pintu agar segera ditutup lagi agar tidak memberi kesempatan tamu tak diundang masuk.
Semoga hujan yang turun membawa berkah. Tanaman menjadi subur dan makhluk hidup di bumi semakin sejahtera. Bagaimana di daerah Anda? Apakah sedang turun hujan pula?
Ditulis di Penajam, 13 September 2025