Widodo Antonius
Widodo Antonius Guru

Hobi membaca menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Nada - Nada Kebersamaan dengan Anak Lanang

4 Desember 2025   07:15 Diperbarui: 1 Desember 2025   14:45 131 16 7


Foto Bermain Musik Bersama Anak Lanang. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
Foto Bermain Musik Bersama Anak Lanang. Sumber: Dokumentasi Pribadi.

Nada-Nada Kebersamaan dengan Anak Lanang

Oleh: Widodo, S.Pd.

Pendahuluan

Pendekatan dengan anak lanang (anak laki-laki) bisa saya lakukan melalui berbagai cara. Makan bersama, berolahraga, hingga bermain musik menjadi jembatan kecil yang saya bangun untuk merawat kedekatan. Ada sebuah upaya dari pihak saya sebagai ayah untuk hadir bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara emosional. Saya percaya bahwa

"kebersamaan tidak selalu hadir dalam bentuk hal-hal besar; seringkali justru dalam aktivitas sederhana yang memberi ruang bagi hati untuk saling bercakap."

Berbeda halnya dengan kebersamaan saya bersama anak perempuan. Ada momen mendongeng sebelum tidur, memasak, atau sekadar berbagi cerita ringan. Sementara dengan anak lanang, musik menjadi bahasa universal yang membuat kami berada dalam frekuensi yang sama.

Bermain Musik sebagai Ruang Pertemuan

Bagi kami, bermain musik tidak harus sempurna seperti hasil dapur rekaman. Yang penting adalah prosesnya: bagaimana kami memilih lagu, bagaimana saya mengajari ia memetik senar atau bergantian menabuh cajon, dan bagaimana ia mencoba mengikuti nada meski kadang salah. Semua itu menjadi momen yang merekatkan.

Suatu hari kami mencoba menyanyikan lagu berjudul " Cinta Sejati", lagu sederhana yang saya ciptakan sendiri. Dengan peralatan yang seadanya, kami mencoba merekamnya. Ya, walaupun jauh dari sempurna, ada rasa bangga tersendiri melihat anak lanang berani mengekspresikan diri. Di balik semua itu, saya melihat keberanian, kemauan belajar, dan terutama: kepercayaan dirinya tumbuh.

Siapa tahu, kelak kegiatan ini dapat berkembang menjadi karya yang lebih matang. Tetapi saya selalu menegaskan pada diri sendiri bahwa tujuan utama bukanlah hasil akhir, melainkan perjalanan yang kami jalani bersama.

Keteladanan dan Nilai yang Dititipkan

Melalui musik, saya menitipkan beberapa nilai penting kepada anak lanang. Pertama, kesabaran: bahwa belajar nada tidak bisa instan. Kedua, kerja sama: kami harus mendengarkan satu sama lain agar harmoni tercipta. Ketiga, keberanian tampil: sebab musik mengajarkan kita untuk tidak takut salah.

Kadang, di sela-sela latihan, ia bercerita tentang sekolah, olah raga futsal favoritnya, teman-temannya, atau hal-hal kecil lain yang memenuhi pikirannya. 

Musik rupanya menjadi ruang aman baginya untuk bercerita tanpa merasa diinterogasi. Dan bagi saya, itu adalah anugerah---sebuah privilege sebagai ayah.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2