Bermalam di Springhill Yume Lagoon: Menyapa Kehidupan dengan Kesederhanaan
Oleh: Omjay Guru blogger Indonesia
https://youtu.be/mv9QxBsNpV0?si=SQLY2oqdnfayLcMy
Malam itu, langit masih bertabur bintang ketika saya tiba di Springhill Yume Lagoon, sebuah kawasan perumahan modern yang nyaman dan asri. Di sanalah cucu saya tinggal bersama keluarganya. Suasana tenang, udara yang bersih, serta deretan rumah yang tertata rapi membuat hati terasa damai. Rasanya seperti menemukan oase di tengah hiruk pikuk kehidupan kota.
Bermalam di rumah cucu selalu menjadi pengalaman yang menyenangkan. Ada tawa kecil yang menyapa, ada canda ringan yang menyejukkan, dan tentu saja ada rasa syukur yang tak henti-hentinya kepada Allah SWT karena masih diberi kesempatan menikmati kebersamaan keluarga. Di ruang tamu sederhana itu, kami berbincang tentang banyak hal; dari sekolah cucu, perkembangan teknologi, hingga cerita masa lalu ketika saya masih menjadi guru muda yang penuh semangat.
https://youtube.com/shorts/d8xHejsPrvU?si=xuy4KxjGZKg61GYl
Pagi yang Menyejukkan
Keesokan harinya, selepas subuh, udara pagi terasa begitu segar. Pepohonan di sekitar perumahan seolah ikut menghembuskan oksigen terbaiknya. Saya mengajak kakak ipar saya, Abah Didin, untuk berjalan kaki mengitari lingkungan Springhill Yume Lagoon. Beliau menyambut ajakan itu dengan penuh semangat.
Langkah kami pelan namun pasti, menyusuri jalanan yang bersih dan nyaman. Sesekali kami melihat tetangga lain yang juga sedang berolahraga pagi: ada yang berlari kecil, ada yang bersepeda, dan ada pula yang hanya sekadar berjalan santai seperti kami. Inilah salah satu nikmat tinggal di kawasan perumahan yang terjaga kebersihannya.
Sambil berjalan, kami berbincang ringan. Abah Didin bercerita tentang pengalamannya mendampingi keluarga, saya menambahkan cerita tentang dunia pendidikan yang terus berubah. Percakapan itu membuat langkah kami semakin ringan, seolah lelah tidak pernah singgah.
Singgah di Masjid Yaumil Akmaltu
Tak terasa, kami tiba di Masjid Yaumil Akmaltu, sebuah masjid indah yang berdiri megah di kawasan perumahan ini. Masjid itu bukan hanya sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan warga. Arsitekturnya sederhana namun memancarkan keagungan. Kubah yang berkilau diterpa sinar matahari pagi membuat hati ini bergetar.
Kami pun memutuskan untuk melaksanakan shalat dhuha di sana. Shalat dhuha selalu memberi ketenangan tersendiri. Saat dahi ini menyentuh lantai masjid, ada rasa syukur yang mendalam karena masih diberi kesempatan untuk beribadah, masih diberi kesehatan untuk melangkah, dan masih diberi waktu untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga.
Setelah shalat, kami duduk sejenak di serambi masjid. Angin pagi berhembus lembut, membawa aroma rerumputan yang basah oleh embun. Saya memandang sekitar, melihat wajah-wajah jamaah lain yang juga tersenyum penuh kebahagiaan. Saat itu saya menyadari, hidup sederhana dengan hati yang selalu dekat kepada Allah adalah kunci kebahagiaan sejati.
Refleksi Pendidikan ala Omjay
Dari perjalanan kecil ini, saya kembali merenungi dunia pendidikan. Seorang guru sejatinya tidak hanya mengajarkan ilmu di ruang kelas, tetapi juga memberi teladan dalam keseharian. Berjalan kaki di pagi hari bisa menjadi simbol pentingnya menjaga kesehatan. Guru yang sehat akan lebih mudah memberi energi positif kepada murid-muridnya.
Kemudian, kebersamaan keluarga yang saya alami di Springhill Yume Lagoon menjadi pengingat bahwa pendidikan sejati bermula dari rumah. Anak-anak yang tumbuh dengan kasih sayang dan perhatian keluarga akan lebih siap menyerap ilmu di sekolah. Guru hanya melanjutkan apa yang sudah ditanamkan orang tua.
Sementara itu, shalat dhuha di masjid mengingatkan saya pada pentingnya spiritualitas dalam pendidikan. Ilmu tanpa iman akan terasa hampa. Sebagai guru, saya selalu berusaha menanamkan kepada murid bahwa belajar bukan hanya soal nilai akademik, tetapi juga membentuk akhlak mulia.
Dari sinilah saya memahami bahwa perjalanan pagi sederhana bersama Abah Didin dan singgah di Masjid Yaumil Akmaltu bisa menjadi sebuah "kelas kehidupan." Guru harus pandai mengambil hikmah dari pengalaman sehari-hari, lalu membagikannya kepada murid agar mereka belajar melihat dunia dengan mata hati, bukan sekadar mata kepala.
Menikmati Kehidupan dengan Syukur
Perjalanan singkat mengelilingi Springhill Yume Lagoon pagi itu memberi banyak pelajaran. Betapa pentingnya menjaga kesehatan dengan berjalan kaki, betapa berharganya kebersamaan keluarga, dan betapa indahnya rasa syukur saat kita menyempatkan diri singgah di rumah Allah.
Ketika kembali ke rumah cucu, saya disambut dengan suara tawa kecil yang ceria. Cucuku berlari memeluk saya sambil berkata, "Kakek, ayo sarapan!" Sungguh, itulah hadiah terindah setelah perjalanan pagi yang penuh makna.
Bermalam di Springhill Yume Lagoon bukan hanya sekadar melewati waktu bersama keluarga, tetapi juga menjadi perjalanan batin yang menenangkan. Ada cinta, ada kebersamaan, ada ibadah, dan ada rasa syukur yang terus mengalir. Semoga setiap langkah yang kami tapaki, setiap doa yang kami panjatkan, dan setiap senyum yang kami tebarkan selalu menjadi jalan menuju keberkahan hidup.
Salam blogger persahabatan
Wijaya Kusumah - omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com